Kamis, 29 Maret 2012

ngerinyaaaaaa


Hari ini cukup lelah dan begitu banyak hal yang memalukkan, penyesalan, senang, agak sedih, semuanya bercampur bagaikan es campur duren yang nikmat dihidangkan di sianghari yang panas, mhmmm jadi ngiler hikss hikss. Tiba dirumah, mhmm lumayan tak berantakan kebetulan adikku libur selama 1 minggu. (ada pembantu cadangan wkwkkw) kebetulan juga bibi sedang PK. “udah makan ?” tanyaku. “belum.” Mukanya yang cemberut, mengkhawatirkan dan wajah penuh dengan harapan uluran tangan wkwkwk (dihayati) membuatku terenyuh. “makan ke T.O yang pedes banget tea yuuu.” Ajakku (maklum asli sunda wkwkkw) warung makan itu terkenal sekali karena nasi TO-nya yang bener-bener meledakkan perut mertua hahahhaah. Aku berjanji padanya akan berangkat setelah menyelesaikan sesuatu. Pukul 07.25 WIB (masih inget wkwk) aku dan adik berangkat. Setengah perjalanan aku sudah dikejutkan oleh seekor tikus yang secara benar-benar spontan melintas ke jalan raya. Dan aku orang yang mengantarkannya ke gerbang kematian (jreng, jreng, jrenggg,) ehmm aku rasa saatnya serius. Aku benar-benar menyesal bahkan aku marah-marah pada adikku yang ku boncengi. Aku terus membela diriku dan berkata yang sebenarnya. “AKU GAK LIAT, ITU SPONTAN BANGET SILVI, AKU GAK TAU, AKU BENER-BENER GAK TAU!!!!!!” lantang sekali. Sudah pasti ini akan jadi bahan ingatan semalaman ku setelah masalah kemarin yang masih membekas pula. “Ya rabb, engkau yang maha tahu, engkau yang lebih tahu. Hamba keluar rumah dimalam ini bukan untuk berencana membunuh seekor tikus jalanan, hamba benar-benar meniatkan untuk mencari rizki yang kau titipkan disuatu tempat. Hanya itu, hamba sangat tak ada niat lainnya lagi. Ini pun karena hamba takut adik hamba merasakan lapar yang sebenarnya hamba juga rasakan” ujarku dalam hati. Yang aku takuti si tikus adalah seorang bapak yang sedang ditunggu oleh anak dan istri tikus  dirumahnya, dan si tikus itu mencari makan untuk mereka (keluarganya). Aku berharap semoga tikus itu bukan seorag bapak. Huuuuhhhhh kutarik nafas begitu dalam dan amat dalam. Sudah sampai, aku memesan makanan dan menunggunya (take away) membayar ke kasir dan pulang lagi. Di perempatan tempat yang setiap siang harinya dipenuhi anak-anak rock-er mungkin atau biasa disebut punk mengamen, aku melihat sekumpulannya didepan gerbang ruko. Aku kaget dan miris sekali sekaligus amat mengerikan untukku ketika ku lihat seorang wanita berada ditengah-tengah pria. Mungkin 1 : 10 orang pria. Siapa yang tidak berpikir positif? Huuuhh inikah dunia malam? Tanyaku dalam hati. Di stopan perempatan jalan berikutnya, kulihat hal yang sama kali ini gerombolannya hanya 4-5 orang, dan diruko sebelahnya ada seorang ibu yang digaet oleh 3 bapak-bapak. Apakah mereka suaminya? Mhmmmm dunia ini semakin aneh. Aku sangat sangat sangat takut. Sekarang aku tau mengapa ibu melarangku ke luar rumah malam hari, dan membiarkan aku bergaul sembarangan. Ketika lampu hijau aku mengambil jalan lurus. Aku teringat, nenekku berpesan untuk dibelikan camilan manis. Aku membeli 1 porsi colenak (itu loh yang pisang ditabur kacang dan bumbu gula aren manis yang kental). Adikku yang sekarang bertugas, aku menunggu dan duduk dimotor saja. Ketika ku lihat sekitarku. OH MY GOD!!!!! Itu… itu….. kannnnnnn, “DIA TEMANKU!!!” teriakku dalam hati. Aku kaget melihat temanku yang berpakaian seragam tukang parkir. Miris sekali melihatnya, aku ingat sekali dia. Dia kelas C aku kelas B kelas kami bersebelahan setidaknya aku sering melihatnya. Aku melihat perubahan yang sangat besar hampir  180%. Dia sekarang tinggi sekali, kulitnya masih putih, rambutnya menjadi rapih. Seperti pak polisi deh ngeliatnya hehehe cumin beda seragam. Aku kagum juga padanya. Sekilas ku melihat bapak disebelahnya mungkin dia ayahnya. Yang sedang beristirahat dan sekarang anaknya (temanku ) yang bertugas. Subhanalloh. Inikah kehidupan yang sebenarnya? Kemana saja aku? Aku semakin bersyukur semakin semakin menyadari, apapun yang kurasakan didalam keluargaku seharusnya ku syukuri tak usah kukeluhi. Karena ternyata masih ada yang kurang dariku. Terima kasih ya alloh, kau benar maha penyayang. Aku harap ia selalu terlindungi oleh-Mu dan menjadi sukses sesuai yang diinginkannya. Setengah perjalanan pulang aku dikagetkan oleh bangkai tikus yang sepertinya telah menjadi korban tabrak lari. Isi perutnya yang keluar dan percikan darahnya membuatku ingin muntah. Dan akhirnya sampai juga dirumahku tercinta, malam yang aneh namun indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar