tak mengapa jika kau inginkan ini, aku akan mencoba untuk menghadapinya,
meski aku tak inginkan. kau punya hak membunuhku, menyakitiku, mengecewakanku, tapi kau tak punya hak tuk mendengar kata "aku memaafkanmu" dari bibir hatiku. kau punya hak tuk larutkan aku dalam permainan konyolmu yang membuatku merasa iba dan tertawa kecil menyaksikannya. seharusnya kau tak lakukan itu. biarkan aku tuk pergi saja itu cukup, namun ku tahu dirimu yang tak pernah puas. aku pun begitu miliki sifat yang sama. tak mengapa kau ingin bunuh aku, dengan cara menusuk batinku. membakar naluriku, membabi buta mata hatiku, menyiksa jiwaku. aku tahu kau lakukan itu agar orang diluar sana takkan liat memar yang kurasa, begitukan maumu? jika kau lihat mungkin memar ini sudah begitu banyak membekas dalam diriku, dan aku pun sudah rasakan sakitnya yang kau tuangkan lewat semua itu, sekali lagi aku tahu kau, kau takkan pernah puas. baiklah silahkan jika kau ingin tambahkan memar dalam tubuhku lagi. ingatlah selalu memar ini takkan pernah kuobati agar terhapus, hilang, dan kulupakan begitu saja. aku takkan meminta imbalan atas apa yang kau lakukan aku hanya akan saksikan apa yang kan tuhan berikan padamu. semoga kau bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar