Disaat keringnya air mata
Tak dapat kutumpahkan tinggalkan jejak dimuka bumi
Saat sesaknya nafas tuk dihembuskan
Biarkan pergi bersama angin
Kelumpuhan hati yang tak bisa lagi tuk lanjutkan perjalanan
ini
Meniti terjal dan landainya sang bumi
Tuk jemput impian, yang kan beri senyuman, redamkan
kesunyian. hidupkan lentera padam.
Saat keikhlasan tak dapat terucap oleh sang hati
Bolehkah gambaran dimata sebagai pengganti?
Yang kan jawab segala tanda Tanya yang terkuak diruang kelam,
Yang takkan bisa diungkapkan oleh sang indera pencium.
Saat deburan pantai tak dapat menepis tepi pantai
Hamparan Pasir putih yang nantikan lambaian ombak
Tak kunjung ia dapat
Saat bunga tak bermekar lagi
Sombongkan diri dengan keelokkannya
Disitulah kau
berada.
Disanalah kau
berdiri.
Kau daun
yang setia beri tetesan embun
Hingga jatuh
ke dasar tanah meresap di akar
kokohkan
dahan yang rapuh
bangkitkan
daun yang layu
kau yang
buatku hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar