my the best friend

Bulan-bulan yang baru telah kulalui ditempat yang baru bersama orang-orang yang baru kukenal juga. terukir berbagai tawa dan canda. hingga orang mengira bahwa ku seorang anak yang periang. tapi, mereka tak tahu apa yang sebenarnya sedang melanda diriku. bukannya ku tak terbuka tapi kupikir mereka takkan mengerti dan aku rasa itu tak perlu untuk dipublikasikan. hampir tiap hari ku menangis. tanpa orang yang ketahui. ibu pun tak mengetahuinya. aku duduk bersama rikeu. teman sebangkuku yang sangat ramah, tegas, terkadang cerewet dan baik hati itu selalu membuatku tertawa. didepan bangku dimana aku duduk ada teman sekaligus sahabatku  yang baru saja kutemui ditempat yang sempurna ini. di bernama viny. cuek, mudah marah, itu yang membuatku senang berteman dengannya. bila melihat dia marah aku malah semakin tertawa apalagi melihat ekspresinya. huuuh lucu sekali. aku selalu menggodanya. dengan berbagai rayuan gombal. hingga terkadang ia terlihat kesal tapi ada senyuman disana. aneh, dan benar-benar buatku tertawa apabila teringat hal itu. dia pun sangat pintar tak segan dia memberitahuku berbagai ilmu pengetahuan. terutama bahasa inggris. dia hebat! aku pun dikenalkan pada sebuah lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi idolanya. namanya miley cyrus. when i look at you sepertinya lagu terbaik yang pernah kudengar dari sahabatku itu. ia pun memperlihatkan padaku film yang amat buatku semakin tegar untuk menghadapu segala masalah hidup. ya, film yang dibintangi oleh miley cyrus. :) dia benar-benar pecinta miley cyrus. sampai-sampai kami tak sadar bahwa kami ikuti ekskul yang sama. hahaha. dia bilang bosan melihatku dengan paras senyum setengahnya itu. namun ku hanya tertawa dan merayunya kembali hingga ekspresi wajahnya memerah. suatu ketika, dia terlihat marah. aku bertanya-tanya. namun dia hanya mengelak. aku tak mau bila persahabatanku dengannya menjadi tidak baik. hingga ku ingat-ingat kembali apa yang telah kukatakan dan kuperbuat aku takut ada kata atau pun perbuatan yang tak mengenakan hatinya. persahabatan aku dan viny pun sudah diketahui oleh kak anisa (guru sekaligus orang yang menginspirasi kami, serta orang yang membimbing dalam ekskul bahasa inggris). sampai-sampai terlontar kata "dimana ada viny disitu ada mega". aku takut itu akan berubah karna viny marah. aku tak ingin kami marahan. dan ketika kak anisa memberikan tugas untuk mendeskripsikan teman ataupun benda. tanpa kupikir aku langsung mendeskripsikan tentang viny. ketika kukerjakan tugas itu aku menangis, aku tak ingin marahan. aku tak ingin viny marah. aku tak ingin bila viny menjauh. ku ingin menjadi teman sekaligus sahabat yang terbaik untuknya, aku ingin menjadi sahabatnya. aku tulus sangat tulus. aku tak menyesal sekalipun tak ada kata penyesalan telah berkenalan dengannya. kata-kata itu kutulis dalam tugas tersebut. sampai esoknya, viny berbicara padaku senyumannya tetap ada. aku mengartikan bahwa dia tak marah padaku, aku percaya aku masih bisa menjadi sahabatnya. lalu ia pinjam buku tugasku tersebut, dan ketika ku baca ia berkata " you make me speechless." aku tertawa dan tersenyum bersamanya. aku senang sangat sangat senang.

I hope you can see the sincerity of my heart to be your friend. :)