ku tatap kalender yang terpampang didinding dekat pintu kamar ibu. ku tahu esok adalah pengumuman yang sangat berarti bagiku pengumuman yang amat berharga yang akan tentukan kemana arah dan tujuan hidupku dibidang pendidikan. ya, besok adalah pengumuman apakah aku diterima disekolah tersebut atau tidak. setelah kulalui berbagai test diminggu-minggu yang lalu. awalnya sudah kuarasakan aku amat tak percaya diri aku amat tak optimis bahwa aku kan diterima disekolah tersebut. aku dapat mengukur kemampuanku. apalagi ketika kulihat para peserta sewaktu test tulis diadakan, sangat sangat tidak percaya diri.
akhirnya, hari yang kutunggu tiba. semalam penuh ku berdoa agar Alloh beri aku kesempatan agar aku bisa mencicipi dunia pendidikan diSMA tersebut. menu sarapan yang tersedia kuhabiskan, aku makan dengan sangat lahap. namun, ibu takkan hadir dalam pengumuman tersebut, ia harus pergi keluar kota untuk bekerja. awalnya sangat kecewa tadinya apabila aku berhasil aku ingin melihat raut wajahnya melihat keberhasilanku. namun, setelah kupikir kembali tak apa. masih ada kakak yang bisa mengantarku. kebetulan ia sedang ada libur jadi ia tak kuliah. ia mengantarku ke sekolah tersebut. ku injakan kaki dengan ucapkan basmallah. berharap kebahagiaan kan menjemputku didepan pintu gerbang yang kupijak. aku dan kakak masuk kebagian dalam sekolah bersama-sama. kugenggam tanganku, aku mulai cemas ketika melihat ada seseorang yang keluar dengan wajah tangisan, yang terlintas dipikiranku seketika itu mungkin ia tidak diterima. aku semakin gundah, gelisah. dan ketika ku tepat berada dipapan. aku benar-benar sangat gundah. tepat satu langkah didepanku. ratusan nama tertera didalam sebuah tabel yang diprint dalam kertas HVS. ku mulai mencari satu persatu kuteliti hingga tak ada yang terlewatkan. kakak tak lupa membantuku juga. ku mulai gundah, gundah semakin gundah ketika kucek berulang kali namaku tak ada dalam tabel itu!!!!
kakak menatapku. kami saling bertatapan. kakamu mungkin merasakan apa yang kurasakan. ia seperti ingin melontarkan kata. namun tak tersampai. ketika ia lihat wajahku mulai memerah, air mataku sudah menggumpal seperti tertampung dalam kelopak mata. apa daya, sakit sakit sekali rasanya, ketika ku lihat aku tak bisa mencicipi dunia pendidikan disekolah yang kuimpikan sejak kelas 4SD itu. sakit rasanya ketika ku berjuang sekeras mungkin agar kudapat menjawab semua soal dalam test-test samapai kudapat diterima disekolah tersebut. namun takdir berkata lain. ini memang bukan jodohku. kulihat ada temanku yang satu sekolah ia bertanya. aku hanya menggeleng nasibnya pun sama seperti aku, semakin sakit hatiku ketika ku lihat anak lelaki yang meminta jawaban pada wkatu test tulis ia malah diterima. remuk. semakin remuk. hingga ku tak bisa menghela nafas, lemah. ku malu. karena aku merasa tersisih. apalagi ku iri ketika kusapu sekelilingku ada anak perempuan tertawa riang tersenyum bahagia memluk ibunya ku tafsirkan ia pasti diterima.
setelah kuambil kembali data-datanya. aku pulang. namun kulangsung bergegas ke sekolah lain yang menerima siswa dengan jalur Passing grade. diiparkiran aku menangis ku tak bisa apa-apa. akhirnya kubisa memeluk erat kakakku kuingin dia lebih menegrti dan tahu apa yang kurasakan setelah perjuangan dan mimpi yang kuimpikan ternyata hasilnya benar-benar menyakitkan. tangis semakin menderai dan tak tertahankan ketika ku ucap kata "AYAH" pada kakak. (ayahku meninggal 3 tahun yang lalu) semakin remuk dan sakit hati. ku pikir disurga sana ayah sedang melihat apa yang telah terjadi pada anaknya. aku menyesal aku tak bisa buat ayah bangga, aku benar-benar kesal. hingga ku ingin hancurkan apa saja yang ada dihadapanku. kumerasa tercemohkan oleh orang-orang disekitar, ku malu, aku merasa disisihkan. namun ternyata ku tak sendiri, cahaya telah ada disampingku sejak tadi pagi, yaitu kakakku. ia menguatkan aku dengan beribu nasihat dan motivasi. dengan sejuta kekuatan. ia seperti mencurahkan semua kekuatannya padaku. disisi lain ku bersyukur kupunya kakak yang mengerti aku, ku punya kakak yang amat berarti untuk hidupku. disaat ku benar-benar membutuhkannya. disaat ku bena-benar terjatuh. ia ulurkan sejuta kekuatan buatku bangkit kembali.
pada akhirnya kuditakdirkan mencicipi dunia pendidikan disekolah lain. dan ternyata memang benar apa yang dikatakan kakak. "Alloh tak berikan apa yang kita inginkan bukan karena dia benci ataupun apa, namun karena itu bukan yang terbaik untuk kita. yang terbaik menurut kita belum tentu jadi yang terbaik dimata sang pencipta." ya, benar kakak.
disekolah yang jadi tempat baruku menimba ilmu. kukecup sejuta keindahan disana. selain sekolah tersebut sekolah yang paling hijau dikota. ternyata sistem pendidikan dan pengajarannya tak kalah bagus malah sekarang sekolah itu lebih bagus. (menurut saya). sekolah itu berikan beribu keceriaan, pertemukan ku pada guru-guru yang luar biasa, terutama teman yang luar biasa. aku sangat sangat tidak menyesal sampai-samapai belajar kesorean pun malah senang. rasa lelah terobati. rasa penyesalan dan kekecewaan yang mendalam seketika hilang tak ada lagi. setelah ebberapa bulan kesekolah disana.
hingga kudapatkan tekad baru. ku harus berprestasi disana, menjadi nomor satu disana. menjadi satu lentera terindah dari beribu lentera yang ada.
saya benar-benar bangga menjadi murid disekolah tersebut, benar-benar membuat saya tercengang. dengan berbagai keindahan yang membuat saya terpesona. hingga saya takkan pernah menyesal menjadi murid disana. justru saya merasa telah menjadi anak yang paling beruntung dimuka bumi ini. thanks god. :))) i'm really happy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar