Sabtu, 08 Oktober 2011

i dont know


Tuhan
ku bersimpuh dihadapanmu
Derai air mata terjatuh dipipiku
Ku bersujud dihadapanmu
Tuk memohon atas segala tujuan hidupku

Tuhan
Kubagaikan belalang, ku bagaikan inang
Yang tak ku tau kemana ku harus melangkah
Tanpa ku tahu kapankah benderang kan tiba
Tanpa ku tahu akan jadi seperti apa

Tuhan
Aku lelah, aku cengeng, aku tak tegar hadapi beribu kiasan
Kiasan dunia yang tak henti ikuti jejak-jejak langkahku
Nada tangis menderai
Setapak demi setapak kulalui dengan gundah.

Tuhan
Ku letih
Bak terlentang diterumbu karang
Terterjang amukan dawai pantai
Buatku semakin tak berdaya


Tuhan
Akankah rembulan esok kan datang? Menjemput indahnya kehidupan.
Akankah senyuman kan terpampang? Indahkan rona dipipi kiri dan kanan.
Akankah semangat kan tumbuh? Tuk raih segala cita dan pengharapan.

Tuhan
Akankah pelangi kan pulang? Tinggalkan jejak yang tercipta. 
Akankah lentera kan padam? padamkan memori kehidupan.
Akankah sunyi datang? tuk temani sepanjang perjalanan.

Tuhan
Tolong dekap aku.
Tuk sejenak melepas segala penat
Tuk sejenak memecah segala keheningan
Tuk sejenak merangkai senyuman
Tuk sejenak menghadang kegelapan
Tuk sejenak menghapus kekeliruan.
Hingga terang kan datang. Rembulan kan tiba.
Pelangi kan menjemput. Dengan untaian senyuman, dengan segumpal semangat jua.
Demi mengungkap tabir kehidupan. Walau setapak tuk berpijak. Diam dibumi yang indah.
Curahkan sejuta inspirasi. Terus bereksplorasi tuk jadi yang lebih baik.
Tanpa ku harus merasa tersisih. Untuk esok yang kan tumbuhkan beribu lentera
Hasilkan kehidupan yang nyata dengan segala cinta dan kasih sayang yang ada, i want better life. god.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar