siang yang benar membuatku lapar. "mmm, pengen makan nih." membuka pintu kamar. semua tampak sepi beberapa ruangan dirumahku kosong dan lengang. aku tahu ibuku sedang pergi entah kemana dan untuk apa. adikku pergi untuk les. aku tahu seharusnya ia pulang tadi dzuhur karena les-nya tidak lebih dari 2 jam. "mmhmm, mulai maen lagi rupanya dia." melihat keadaan luar dari jendela. janjiku dengan salah satu temanku bernama Ghina sudah terpenuhi. dia memintaku untuk online. satu yang belum terpenuhi aku belum mandi. "aku mandi dulu saja lah." menuju kamar mandi. tidak sampai 1 jam aku selesai juga. "lebih baik aku keluar sajalah, ibu keluar, adik keluar, dan aku belum makan. ya sudah." bergegas pergi. Hari itu aku mengenakan rok dan baju bunga-bunga dengan jilbab berwarna ungu muda aku pun pakai jaket ungu tua. "baru keluar neng?" tanya salah satu tetanggaku ketika ku hendak pergi. "iyah" tersenyum. "mari." ujarku.
rumahku tak jauh dengan rumah nenek, kami saling berhadapan. "nek, nenek," mengetuk pintu rumahnya. "iya sebentar." terdengar dari dalam rumah. tak lama, "mau kemana?" tanya-nya. "mau keluar sebentar kok nek, ini titip kunci rumah." pesanku. "iya sudah inget jangan lama-lama nenek mau tidur siang soalnya." pesannya juga.
siang itu selain bermaksud untuk mencari makanan, aku pun bermaksud untuk mencari kotak musik. sudah lama aku menginginkannya. aku pergi ke sebuah pusat perbelanjaan. cukup ramai. terlihat banyak kendaraan roda 4 yang memenuhi parkiran di sana. kebanyakan dari luar kota juga. ketika ku masuk terlihat banyak juga pasangan pemuda-pemudi. sudah biasa. aku lanjutkan misiku mencari makanan dan sebuah kotak musik. aku mencarinya ke lantai 2. ada sebuah toko aksesoris dan boneka yang sudah tak asing. namun ternyata tak ada kotak musik disana. mataku tertuju pada sebuah rak yang dihuni banyak sekali jam tangan yang cantik. teringat di minggu-minggu lalu. jam tangan kesayanganku terinjak olehku sendiri dan akhirnya rusak. niatku mencari sebuah kotak musik terasa sirna. mataku semakin dimanjakan dengan keindahan desainnya. aku suka jam tangan. sangat menyukai benda itu. dia selalu mengingatkan aku pada waktu. akhirnya aku membelinya. tinggal makanan. aku membeli satu porsi ayam penyet pedas take away. karena ku sudah janji aku akan pergi sebentar. diperjalanan menuju pulang aku dihentikan oleh lampu merah. lalu seorang anak menghampiriku. dia menyodorkan tangannya. aku memberinya sedikit. ia langsung lari menuju tempat ibunya berada. ibunya nampak senang tak senang. tapi anak itu tertawa riang. aku jadi teringat sewaktu ku berjalan bersama temanku sehabis pulang sekolah. aku melihat seorang anak yang menghampiri ibunya lalu ibunya mencubitnya dan menekan dengan kencang leher belakangnya. anak itu menjerit kesakitan. tak sengaja aku mendengar cacian ibu tersebut, ternyata hanya karena anak itu tak mendapatkan uang. astagfirulloh, tragis sekali. ibu itu pun tak malu memaki anaknya ditempat umum. padahal banyak sekali pelajar yang berlalu-lalang saat itu. aku jadi teringat apa yang selalu jadi keluhanku, Ya Rabb ampuni aku yang selalu mengeluh, harusnya aku bersyukur atas apa yang Kau beri padaku. terutama keluarga yang mau menampungku. maafkan aku Ya Rabb. semoga anak itu selalu berada dalam lindungan-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar