"sudahlah, hari ini kamu tak usah masuk dulu saja, biar ibu kriimkan surat ke sekolah." menatapku yang baru saja keluar dari pintu EXIT di dunia mimpi tadi malam. "akh enggak bu, hari ini ada tugas geografi. takut ketinggalan. gak apalah bu, aku baik kok." membalas tatapannya.
"mega, ga, cepet turun makan dulu kalo mau sekolah. terus minum obatnya biar cepet sembuh" panggilan bidadari rumahku yang sudah kubuat ia cemas karena aku sendiri. "ia sebentar." jawabku sambil merapikan kamar. "kalo aku minum obat pagi ini, bisa-bisa nanti aku ngantuk dong di kelas. mhmmm" gerutu hatiku.
"bu aku sekolah." dengan langkah dipercepat.
at School.
suasana kelas begitu ramai. namanya juga sekolah gak ada sekolah yang hening. kecuali mungkin kalau ada guru galak yang masuk kelas. sebenarnya aku sangat tak bersemangat, demam yang kurasakan semenjak malam tadi tetap kurasakan. namun aku mencoba utnuk tak perlihatkannya. aku mencoba untuk bersemangat, layaknya hari kemarin. dijam pertama aku agak antusias dengan pelajaran geografi karena membahas tentang gempa. aku suka hal itu. entah mengapa. di jam kedua stamina kembali lemah, apalagi setelah mendengar "masa sih mangganya gak ada, kelas lain dapat kok. pasti ada, coba cari." jawab ibu guru biologi ktika murid-murid mengeluh karena mangga yang dimintanya untuk bahan penelitian tak ada. beribu pedagang buah berkata "Sudah gak musim neng." bosan aku mendegarnya ketika ku mencarinya kemarin-kemarin, dan sekarang aku harus mencarinya lagi. sudah tersirat pasti .........................
"oh jadi suni mau cari mangga juga?" tanyaku karena bingung teman-teman sekelompokku tak ada yang peduli.
"iyah ega." tersenyum. "boleh ikut? aku pun butuh itu." ujarku. "ayo ega bareng-bareng yu sama eka." jawabnya tersenyum kembali. lega. tenang. aku pun sudah terpikir bahwa hari ini akan jadi hari melelahkan. aku menyesal karena kondisi tubuhku yang tidak bisa diajak kompromi.
"kiriiii." kami berhenti disebuah toko buah. ketika pulang sekolah kami langsung pergi mencari si buah mangga itu. kami menemukannya. dan nama buah itu mangga Kweni. disana mulai bingun akan mencari kemana lagi. letak toko buah itu kira-kira 3 km menuju ke pasar yang mungkin kami akan mendapatkannya. kami berjalan kaki menuju pasar itu. ditengah perjalanan aku mulai rasakan racun ini membunuhku secara perlahan. "ega kenapa?" tanya suni. "enggak kok, silahkan duluan saja, nanti aku menyusul." jawabku. aku tak ingin meluapkan rasa keluhku pada mereka yang kupikir sangat bersemangat. alhamdulillah tiba juga, berkeliling mengelilingi pasar itu, ternyata Nihil!!!! kami tak dapatkannya. lalu kami naik sebuah angkot yang akan membawa kami ke sebuah pusat perbelanjaan. dari lantai dasar sampai lantai puncak kami jelajahi haislnya nihil lagi !!!! panas yang menyorot disiang itu, membuatku serasa akan mati secara perlahan. aku lelah, pusingku semakin memuncak. "mega kuat kan?" tanya eka. "hhahaa iyah dong demi tgas ayo." jawabku. lagi-lagi aku bohong maafkan aku. setelah pusing berputar-putar aku mengusulkan agar kita pergi ke pasar yang jauh jaraknya dari pusat perbelanjaan itu. karena mereka sangat semangat, mereka meng-iya-kan. aku pikir mereka akan menolak. tak apa aku harus tahan. kami turun di jalan HZ.Zaenal Mustofa. disana ada puluhan pusat perbelanjaan. sepanjang jalan dipenuhi butik, mall, dsb. ratusan pedagang memadati jalan tersebut. kami mengunjungi beberapa pusat perbelanjaan, hasilnya Nihil juga!!!!! aku mulai pasrah. aku ingat kata-kata seorang yang kuanggap mentor "kalau kita sedang ada problem yakinlah Alloh dulu, Alloh lagi, Alloh terus." bisikan itu membuatku semangat. demamku seolah buakn hambatan. sorotan matahari bukan halangan. kami jelajahi seluruh pusat perbelanjaan disana, hasilnya nihil terus. mulai menyerah. tapi tak sampai disana, kami mulai berjalan lagi. (dari tadi juga jalan kaki hiks hiks hiks :') menuju pasar yang terakhir. aku semakin tak kuat. ditiap perjalanan aku selalu emminta berhenti. karena aku agak kabur dengan penglihatanku. mungkin efek pusing ini.
"Itu dia, kemarin aku beli disana,coba yu" menunjuk.
setelah tanya-tanya ternyata ......
"ADA !!!!!" kami saling menatap dan tersenyum girang. perjuangannya tak sia-sia.
"alhamdulillah. " ujar suni. aku hanya tersenyum padanya.
Oh iya, sewaktu dipusat perbelanjaan tadi, sebenarnya kami bertemu teman kami, namanya Adit dan Beni. dan aku mulai teringat ...........
"adit sini ada mangga lho." ujarkulewat sms.
"dimana? aku kesana ya" balasnya.
"iya." aku memberinya alamat toko buah itu.
"tunggu ya meg."
"okeh"
tak lama kira-kira 15 menit kemudian, mereka datang.
"mana?" tanyanya. "Tuh." menunjuk.
setelah mereka mendapatkannya juga. mereka menawarkan kami untuk ke sekolah melakukan penelitian bersam-sama. katanya yang lain juga belum pulang. eka dan suni meng-iya-kan lagi. kini aku tak bisa bohong. aku sudah tak tahan. aku lelah sangatttt lelah amatt lelah.
"maaf aku gak ikut ya, aku gak enak badan. pengen istirahat pulang aja." ragu.
"oh iya ega gak apa. ega pulang aja. biar aku, eka, beni, adit, ke sekolah aja. cepet sembuh yah."
aku terkejut kupikir mereka akan kecewa. dan aku akan mengecewakannya. tapi aku sudah lelah sekali. "makasih suni pulang dulu ya dah." melambai tangan.
tiba dirumah aku langsung istirahat. aku tertidur dengan seragamku yang masih menempel ditubuhku. aku hanya tidur 15 menitan, shalat ashar. dan.......
"aduh ternyata butuh 1 spesies lagi." aku baru ingat kalau ternyata aku butuh 1 spesies mangga lagi untuk memenuhi tugas biologi itu. kebetulah kakak akan pergi keluar rumah, entah kemana mungkin sekedar membeli camilan. ketika ia pulang aku senang, ia dapatkan mangga terakhir yang kubutuhkan. hahahhahahha hari yang indah. untuk mencari mangga saja sampai sebegitu nya. hanya karena bukan musimnya. hahahaah thanks.
Jumat, 27 Januari 2012
Minggu, 22 Januari 2012
ketika ku buka blog ini, aku selalu ingat pada seseorang. aku selalu ingat beberapa tulisan yang kubuat untuknya. aku selalu ingat ketika kumulai menulis disini, aku harap ini semua akan membantuku, dalam menjelaskan segala yang bagiku itu semua sangat rumit, mengartikan segala bentuk kesalah pahaman. ketika ku buka blog ini, aku selalu ingat pada seseorang yang terkadang selalu membuatku menangis. bukan karena aku disakiti, tapi karena aku dibuat bahagia olehnya. walaupun ada beberapa tulisan yang benar-benar membuatku menangis karena ku telah dibuat sedih oleh beberapa orang but, its no problem. aku lupakan itu. ketika ku buka blog ini, dan ingin mulai membuat tulisan. aku selalu ingin dibarengi dengan mendengarkan sebuah lagu. lagu kenangan terindah yang pernah kudengar. ketika ku buka blog ini, aku pasti merindukan seseorang. ketika ki buka blog ini, terkadang ku selalu menaruh beberapa harapan besar. harapan yang benar-benar ingin terwujud, harapan yang mungkin akan merubah segalanya.
Jumat, 20 Januari 2012
dari awal tahun 2012 ini sampai sekarang, langit nangis terus yah. dia tak pernah beritahu alasannya mengapa. dia menangis pun secara tiba-tiba. tangisannya terlebih membuat manusia marah karena tak bisa beraktifitas dengan lancar, para pelajar yang ingin menuntut ilmu pun terkadang telat berangkat ke sekolah karena tangisannya, dan dimalam hari bagi yang berpacaran mereka terlebih marah karena hampir 80% dicancel acara ngedatenya. tangisan langit pun membuat bumi manusia menjadi basah, becek, sampai banjir. dikala ia menangis ku selalu menatapnya namun tak kulihat matanya yang berlinang air mata itu, aku pun tak dapat lihat mimik wajahnya ketika ia menangis, namun kudapat rasakan kesedihannya ataupun kebahagiaanya lewat nada-nada air mata yang ia teteskan di bumi manusia ini. lewat nada-nada tangisnya itu ia mengirim pesan ataupun alasan mengapa ia menangis, langit bilang. hari ini cukup untuknya. ia sudah tak bisa menahan asap kotor yang diciptakan oleh tangan-tangan manusia yang tak bertanggung jawab, ia sedih karena tak ada yang peduli padanya. hanya beberapa. lewat tangisannya pun, langit dapat mengirim pertanda bahwa ia sedang bahagia, ia bahagia karena jumlah polusi menurun dihari ini. ia pun dapat memberi simbol kebahagiaan dengan hadirnya pelangi sesudah ia menangis. Tapi ada satu pesan yang langit mengharapkan untuk selalu mengingatnya. "tetesan air mata yang jatuh ke bumi manusia baik pertanda kebahagiaan ataupun kesedihan, ketahuilah bahwa butir-butir tetesannya itu ialah berkah bagi alam, tafakuri apapun yang terjadi."
Senin, 16 Januari 2012
mama please don't leave me. I don't want to lose you. resentment that had once felt, I really regret it. please forgive me. please don't leave me, I don't want you to go like a father. who never come back again into my arms. I love you mother. I love you, more than I love myself. thanks for this video my friendship. :)
Sabtu, 14 Januari 2012
Robbi semakin bertambahnya angka untuk usia ini, mungkin semakin pendek juga perjalanan hidup ini.
semakin lama hamba kenali dunia ini, sungguh rasanya amat berat.
begitu berat dan panjang perjalanan ini, dikala hamba dapatkan kemulusan jalan hidup sepertinya hamba ingin lama sekali untuk tinggali bumi ini.
namun dikala perjalanan ini begitu sendu, menyedihkan, membuat sakit batin ini, rasanya ingin sekali sudahi hidup ini. rasanya ingin sekali berteriak "INI SEMUA SUDAH CUKUP BAGIKU !!!"
Robbi hamba-MU, ini begitu lemah, rapuh, dan tak tahu apa-apa, tak tahu mana yang terbaik yang harus dipilih. dan hamba memohon pada-MU, Robbi tunjukan pada hamba mana yang harus hamba tempuh,
tunjukan mana yang harus hamba lalui, tuntun hamba selalu Robbi. tunjukan pada hamba mana yang sebaiknya hamba tak pilih itu dan tak lakukan itu. agar hamba takkan rasakan penyesalan diakhir bagian kisah hidup ini, Robbi tolong jauhkan hamba dari rasa mendendam padanya dan pada dirinya, justru dengan keadaan ini hamba mohon kukuhkanlah tali persaudaraan kami, hamba mohon Robbi jauhkanlah hamba dari rasa cemburu hamba mohon Robbi biarkanlah hati ini sejenak tuk tenang, damai, tak bergejolak seperti saat ini, hamba mohon Robbi bantu hamba tuk hindari semua ini agar hamba tak mendzoliminya dan hamba dapat tenang jalani semuanya, izinkanlah hati ini untuk ikhlas, ikhlas melepaskannya karena-MU, izinkanlah hati ini untuk istiqomah pada apa yang menjadi tujuan dan pengharapan, dan izinkanlah mulut ini untuk berucap "pergilah dengannya yang lebih baik."
semakin lama hamba kenali dunia ini, sungguh rasanya amat berat.
begitu berat dan panjang perjalanan ini, dikala hamba dapatkan kemulusan jalan hidup sepertinya hamba ingin lama sekali untuk tinggali bumi ini.
namun dikala perjalanan ini begitu sendu, menyedihkan, membuat sakit batin ini, rasanya ingin sekali sudahi hidup ini. rasanya ingin sekali berteriak "INI SEMUA SUDAH CUKUP BAGIKU !!!"
Robbi hamba-MU, ini begitu lemah, rapuh, dan tak tahu apa-apa, tak tahu mana yang terbaik yang harus dipilih. dan hamba memohon pada-MU, Robbi tunjukan pada hamba mana yang harus hamba tempuh,
tunjukan mana yang harus hamba lalui, tuntun hamba selalu Robbi. tunjukan pada hamba mana yang sebaiknya hamba tak pilih itu dan tak lakukan itu. agar hamba takkan rasakan penyesalan diakhir bagian kisah hidup ini, Robbi tolong jauhkan hamba dari rasa mendendam padanya dan pada dirinya, justru dengan keadaan ini hamba mohon kukuhkanlah tali persaudaraan kami, hamba mohon Robbi jauhkanlah hamba dari rasa cemburu hamba mohon Robbi biarkanlah hati ini sejenak tuk tenang, damai, tak bergejolak seperti saat ini, hamba mohon Robbi bantu hamba tuk hindari semua ini agar hamba tak mendzoliminya dan hamba dapat tenang jalani semuanya, izinkanlah hati ini untuk ikhlas, ikhlas melepaskannya karena-MU, izinkanlah hati ini untuk istiqomah pada apa yang menjadi tujuan dan pengharapan, dan izinkanlah mulut ini untuk berucap "pergilah dengannya yang lebih baik."
Robbi hamba tak tahu apa yang harus hamba lakukan pada saat itu
hamba hanya merasakan kekecewaan yang amat mendalam
hamba tak bisa melihat sisi lainnya lagi. hamba benar-benar tak punya pilihan
serasa berada dijalan yang buntu. hanya saja pada saat itu hamba lakukan apa yang terlintas dipikiran hamba.
hamba benar-benar tak bisa apa-apa. tapi hati hamba juga tak bisa dibohongi untuk segera menyudahinya.
dan kini hamba telah terlepas bak burung merpati yang ingin terbang ke kahyangan
dan kini hamba telah bebas bak narapidana yang telah habis masa tahanannya.
hamba senang telah lewati masa itu. kesendirian ini telah berlarut begitu lama, dan terkadang hamba merindukannya.
kesunyian, kekosongan, mungkin itu yang hamba inginkan tuk sejenak pada saat itu.
namun Robbi, ada sesuatu yang amat mengganjal di perjalanan yang entah kapan akan berakhir ini.
Robbi hamba mohon dengan sangat. hamba ingin hidup layaknya bidadari yang selalu tertawa riang gembira.
parasnya dipenuhi dengan tawa yang mengembangkan rona bibirnya. Robbi hamba mohon jangan biarkan dia buat hamba menangis hanya karena ingin membalas apa yang telah hamba lakukan padanya yang mungkin dia anggap itu tak pantas ia terima. hamba tak ingin ia lakukan itu pada hamba.
Engkau maha mengetahui isi hati hamba-Nya, hamba mohon Robbi jauhkan ia dari sikap yang sangat hamba tak harapkan darinya. akhir-akhir ini hamba merasakan ia sedang melakukan itu secara perlahan.
terlebih itu membuat hamba merasa sakit, rapuh, dan semakin lemah, putus asa.
hamba mohon Robbi cegahlah semua perbuatan yang hamba tak harapkan darinya. sungguh KAU maha mengetahui Robbi, sungguh KAU maha mengetahui apa yang terbaik untuk hamba.
hamba hanya merasakan kekecewaan yang amat mendalam
hamba tak bisa melihat sisi lainnya lagi. hamba benar-benar tak punya pilihan
serasa berada dijalan yang buntu. hanya saja pada saat itu hamba lakukan apa yang terlintas dipikiran hamba.
hamba benar-benar tak bisa apa-apa. tapi hati hamba juga tak bisa dibohongi untuk segera menyudahinya.
dan kini hamba telah terlepas bak burung merpati yang ingin terbang ke kahyangan
dan kini hamba telah bebas bak narapidana yang telah habis masa tahanannya.
hamba senang telah lewati masa itu. kesendirian ini telah berlarut begitu lama, dan terkadang hamba merindukannya.
kesunyian, kekosongan, mungkin itu yang hamba inginkan tuk sejenak pada saat itu.
namun Robbi, ada sesuatu yang amat mengganjal di perjalanan yang entah kapan akan berakhir ini.
Robbi hamba mohon dengan sangat. hamba ingin hidup layaknya bidadari yang selalu tertawa riang gembira.
parasnya dipenuhi dengan tawa yang mengembangkan rona bibirnya. Robbi hamba mohon jangan biarkan dia buat hamba menangis hanya karena ingin membalas apa yang telah hamba lakukan padanya yang mungkin dia anggap itu tak pantas ia terima. hamba tak ingin ia lakukan itu pada hamba.
Engkau maha mengetahui isi hati hamba-Nya, hamba mohon Robbi jauhkan ia dari sikap yang sangat hamba tak harapkan darinya. akhir-akhir ini hamba merasakan ia sedang melakukan itu secara perlahan.
terlebih itu membuat hamba merasa sakit, rapuh, dan semakin lemah, putus asa.
hamba mohon Robbi cegahlah semua perbuatan yang hamba tak harapkan darinya. sungguh KAU maha mengetahui Robbi, sungguh KAU maha mengetahui apa yang terbaik untuk hamba.
Jumat, 13 Januari 2012
Mario Teguh Part III
Malam ini, bebaskanlah hatimu dari dendam terhadap
orang yang melukaimu hari ini, kemarin, dan di masa lalu.
Sesungguhnya, jika kau pikirkan dan ingat-ingat dengan lebih teliti, pasti ada orang-orang yang malam ini juga sedang marah dan dendam karena kau telah menyalahi mereka, baik sengaja atau tidak.
Maka lupakanlah tuntutanmu agar mereka yang bersalah segera dibalas dengan setimpal, karena itu juga yang mungkin sedang mereka doakan bagimu.
Maafkanlah kesalahan mereka dan bersihkanlah hatimu dari kemarahan, agar Tuhan juga memaafkanmu atas nama mereka yang pernah kau lukai.
Damailah dalam istirahatmu malam ini.
Hati yang mendendam tak dapat menerima ilham.
Mario Teguh - Loving you all as always
Sesungguhnya, jika kau pikirkan dan ingat-ingat dengan lebih teliti, pasti ada orang-orang yang malam ini juga sedang marah dan dendam karena kau telah menyalahi mereka, baik sengaja atau tidak.
Maka lupakanlah tuntutanmu agar mereka yang bersalah segera dibalas dengan setimpal, karena itu juga yang mungkin sedang mereka doakan bagimu.
Maafkanlah kesalahan mereka dan bersihkanlah hatimu dari kemarahan, agar Tuhan juga memaafkanmu atas nama mereka yang pernah kau lukai.
Damailah dalam istirahatmu malam ini.
Hati yang mendendam tak dapat menerima ilham.
Mario Teguh - Loving you all as always
Kamis, 12 Januari 2012
Mario Teguh Part II
Engkau yang bersedih
di malam yang seharusnya penuh kasih sayang ini,
mendekatlah kepadaku dan dengarlah ini …
Jika masalahmu terasa berat dan menyayat,
hadapkanlah wajahmu
kepada Tuhan Yang Maha Lembut
dan biarkanlah hatimu berbicara mesra kepada-Nya.
Mungkin wajah teduhmu itu basah
dengan air mata yang mewakili derita hatimu,
tapi selalu ingatlah,
Tuhan hanya memberimu masalah
yang dapat kau selesaikan.
Sabarlah ...
Tuhan akan menyelamatkanmu,
wahai jiwa yang merindukan kasih sayang.
Sesungguhnya engkau sangat dicintai-Nya.
Semoga malam ini Tuhan membersihkan hatimu
dari beban dan kesedihannya.
Aamiin
---------------
Sudahlah …
Lembutkanlah hatimu, dan lihatlah dia dengan kasih sayang.
Ingatlah,
suatu ketika nanti engkau akan juga berada
dalam keadaan yang sama.
Dan engkau akan tahu rasa dari penyesalan
dan permintaan maaf yang ditepis seperti lalat yang kotor.
Sudahlah …
Berkasih sayanglah. Damaikanlah hatimu dengan memaafkannya.
Dan dalam tangis yang bersulam tawa kecil,
dan dalam senyum haru yang berlelehkan air mata,
lupakanlah masa lalu,
hiduplah sepenuhnya hari ini,
dan jadilah pribadi yang sehat, damai,
dan bernafas lapang
menyambut semua kemungkinan baik masa depan -
yang disediakan bagi jiwa
yang meneruskan kehidupan dengan damai,
walau keadaan dan kejadian
seperti memberimu hak untuk marah
dan merusak dirimu sendiri.
Berhentilah marah.
Memaafkan menjadikan jiwamu berpendar indah.
Memaafkan menjadikanmu sesuai bagi keindahan hidup yang kau rindukan.
Tersenyumlah, dan bernafaslah dalam selapang-lapangnya dada.
Mario
Teguh - Loving you all as always
Minggu, 08 Januari 2012
Mario Teguh
Adikku,
DALAM GELAPNYA MASALAHMU,
Tetaplah setia kepada yang benar, tetaplah berharap kepada Tuhan,
dan janganlah pernah lupa bahwa Tuhan tak akan melupakan kesetiaanmu kepada-Nya.
TETAPLAH MENJADI JIWA YANG BAIK.
Mudah-mudahan Tuhan segera memasukkanmu ke tempat masuk yang benar,
atau mengeluarkanmu dari jalan keluar yang benar,
dan mendatangkan dari sisi-Nya sebuah kekuatan yang menolong.
Aamiin...
Mario Teguh - Loving you all as always
-----------------
Jumat, 06 Januari 2012
Penipuan
"Kakak, lihat!!! dari tadi aku melihat orang-orang membawa kameraaa semuaaa." melihat sekeliling taman.
"sudahlah, punya orang ini bukan punya kamu. biarin aja." melanjutkan acara lari pagi saat itu.
"tapi kan kakak. aku mau. malahan dari dulu aku menginginkannya." menghampiri.
"nanti kau bicarakan saja pada ibu dan ayah." mengelus keringat. "bicara bagaimana kak? ayah selalu saja kerja dia selalu ada di luar kota. ibu sama saja." cemberut.
"kamu bisa bicara dengan mereka lewat telpon kan, jangan dibikin ribet deh. udah akh ayo lari lagi."
hai, namaku Anton. sejak kecil aku ingin menjadi seorang photografer. bagiku itu pekerjaan yang unik. aku suka sekali memotret apa saja yang ada disekelilingku. oh iya, aku masih SMP tapi kelas 3 lho. sudah mau keluar hiihihii. aku ikut ekskul photography di sekolah itung-itung untuk mengasah bakatku. hasil karya ku pun pernah dipamerkan di sebuah pameran. aku mempunyai kakak dan adik. kakak ku bernama Rio. dan adikku bernama Chika. ibu dan ayahku bekerja di sebuah perusahaan yang berbeda mereka super sibuk sekali. bahkan sering mereka meninggalkan kami. untunglah ada Bi Minah yang setia menemani kami.
"Iiikhh Kak Rio ngalah dikit dong, sekarang bagian aku dengan Chika yang maen game'nya. lagian kakak udah kuliah kan udah gede tuh." mengerutkan kening.
"iissss, apa-apaan sih. biarin aja." menjulurkan lidah.
"aakh kakak jangan serakah gitu dong. tuh Chika mulai mau nangis nih." adikku Chika sudah mulai mengusap-usap matanya.
"aaakkhh kalian pengganggu, nih, nih nih!!!" menuju kamar.
"asyiik ayo Chika, kita balapan lagi ya."
Pukul 19.30. Kamar Tidur.
"Widihhh bagusnya kamera ini. aku kepengen." celotehku saat melihat-lihat kamera di internet.
"Wualahh harganya pun yaahh lumayan, dari pada beli di toko. murahan ini." menunjuk gambar kamera.
"Hey koboy, belom tidur?" Kak Rio mengagetkan aku. "Ikh kakak kaget tau." cemberut.
"apaan tuh?" tanya kak Rio. "kakak gak bisa liat apa?" nada menaik. "hhahaha, iya tau. kamera?"
"heemm" mengangguk saja. "kamu mau beli?" tanya nya kembali.
"iyah kak, bagus lho. lagian disini murah tuh, Anton juga malu sama temen-temen se-ekskul Anton mereka udah pada punya. lah Anton? pake kamera digital terus." cemberut.
"udah bicara sama ibu atau ayah?" tanya-nya kembali.
"belum sih." menghadap Kak Rio. "yaudah coba aja ngomong." tawarnya. "Oke." tersenyum.
"Anton kamu gak sekolah?" tanya ibu saat meneleponku.
"aduhh, ibu ini masih hari libur bu," jawabku
"oh iya ibu lupa nak," tertawa kecil.
"ekh iya ibu, Anton pengen dibeliin kamera dong, yang kayak photografer gitu deh."
"aduh nak, ibu gak tau pulangnya kapan. ibu masih di Bali. masih banyak yang harus diselesaikan. mana numpuk lagi. ntar aja yah." jawabnya.
karena keinginanku yang selalu ingin langsung dipenuhi...
"ibu transfer aja uangnya." cari solusi.
"iyah iyah ntar aja deh."
"aaakhh ibu gak mau Anton tuh pengennya dari dulu kali. lagian Anton mau beli online kok biar gampang tinggal transfer. udah deh tunggu barangnya dateng sendiri, jadi gak repotin ibu juga kan. ibu cuman tinggal ngasih uangnya ke Anton aja." tawarku lagi.
"euuuh kamu ini, iyah nanti ibu transfer deh."
"asyiik hhahahaa." girang.
"ya udah ibu ada tamu nih, nanti telpon lagi ya."
"dadah ibu." tersenyum.
saking girangnya. aku berlari menuju kamar Kak Rio. kebetulan dia tidak kuliah hari ini.
"Kakakkkkk, coba tebak"
"apa sih ketok dulu kek," aga marah.
"Lah, kakak aja ke kamarku gak pernah ketok. langsung aja tiba-tiba ada dikamarku."
"ya udah apa sih? girang banget." melepas Earphone.
"Aku mau dibeliin kameraaaaaaaa." tertawa riang.
"Alah, udah akh sanah sanah, ganggu kakak nyantai aja."
Berlari ke kamar Chika...
"Hallo Chika sayang,," tersenyum
"iiikh kakak apa? kakak Chika hari ini gambar kupu-kupu lho. bagus banget lho. warnanya merah, sama kuning, sama ijo, sama ungu, samaa...." terpotong
"ya udahlah terserah kamu, aku dibeliin kamera lho sama ibu." tersenyum.
"tau akh. sanah pergi Chika mau gambar ulet dulu."
"heuh payah, " menuju kamar.
"gan yang ini berapaan?" komenanku.
"5.500.000. minat gan?" balasnya.
tergiur akan harganya." aku pesan" balasku.
"oke gan ini nmor saya 08............" mengirim nomor.
aku langsung mencatat nomornya dan melanjutkan pemesanan via sms.
Keesokan harinya ....
"iyah ibu. aku tunggu." menutup telpon.
"Kak Rio tolong transferin uang ke sini yah," memberikan secarcik kertas berisi nomor rekening.
"pesan kamera?" tanyanya.
"iyah dong." tersenyum girang.
"oke deh, nanti kakak transfer di bank deket kampus aja yah." jawabnya.
"siip jangan lupa."
aku terus meng-sms Kak Rio aku takut dia kelupaan. dia selalu menjawab "Iya" dan "iya" saking bosannya mungkin. dan aku tak bisa diam aku terus bergerak mondar mandir sana-sini, saking bahagianya. dan membuat adikku Chika marah karena pusing melihat tingkah ku. ketika Kak Rio pulang ....
"Kakak.. gimana udah ditransfer kan?" tanyaku penasaran.
"iyah iyah bawel udah akh kakak capek nih mau makan. Bi Minah.." menuju dapur.
"Asyikkkkkkkkkkkkk" menuju kamar.
2 minggu kemudian.
"aduh kok belum dateng juga yah." cemas.
"Tunggu yang sabar dong." Jawab Kak Rio sambil mengunyah camilan.
3 minggu kemudian.
"aduh bu, belum dteng juga. aku takut nih bu, aku juga sudah tak sabar. " laporku pada ibu ditelpon.
"kamu coba telpon dong." nada menaik.
"udah bu tapi gak aktif terus" semakin cemas.
dan ketika sudah 1 bulan aku menunggunya barang yang kuimpikan itu tak juga muncul. aku sudah menduga sejak ketelatan satangnya barang tersebut bahwa ini PENIPUAN. dan pada akhirnya setelah 1 bulan lebih barang pun tak kunjung datang. aku resah, cemas dan pasrah. Kak Rio terkadang mengejekku, meremehkan aku. aku semakin sedih. mama dan papa memaafkan aku atas kejadian tersebut. mama dan papa hanya memberi nasihat yang sangat banyak. Bi Minah selalu menennagkan aku. aku benar-benar syok dengan kejadian tersebut. setelah 2 bulan mama dan papa pulang. aku menyambutnya dengan muka yang ksuut sangat kusut. dan mereka memberiku oleh-oleh, aku mengacuhkannya. mereka menyuruhku membukanya ketika makan malam tiba, aku membuka oleh-oleh yang terbungkus oleh kertas kado itu. disaksikan oleh Chika, Kak Rio, Mama, Papa, Bi Minah pun ikut. aku merasakan sesuatu yang sangat aneh. aku pikir ini oleh0oleh biasa saja. namun mereka begitu antusias saat ku membukanya. dan ketika ku buka ...
"Aaaakhhhhhh KAMERA asyiiikkkk cihuuuyyyy." girang sangat girang sekali.
"mama, papa maafkan aku yah. aku janji tak akan melakukan hal ceroboh lagi." ujarku.
mereka semua tersenyum dan tertawa. malam yang indah.
"sudahlah, punya orang ini bukan punya kamu. biarin aja." melanjutkan acara lari pagi saat itu.
"tapi kan kakak. aku mau. malahan dari dulu aku menginginkannya." menghampiri.
"nanti kau bicarakan saja pada ibu dan ayah." mengelus keringat. "bicara bagaimana kak? ayah selalu saja kerja dia selalu ada di luar kota. ibu sama saja." cemberut.
"kamu bisa bicara dengan mereka lewat telpon kan, jangan dibikin ribet deh. udah akh ayo lari lagi."
hai, namaku Anton. sejak kecil aku ingin menjadi seorang photografer. bagiku itu pekerjaan yang unik. aku suka sekali memotret apa saja yang ada disekelilingku. oh iya, aku masih SMP tapi kelas 3 lho. sudah mau keluar hiihihii. aku ikut ekskul photography di sekolah itung-itung untuk mengasah bakatku. hasil karya ku pun pernah dipamerkan di sebuah pameran. aku mempunyai kakak dan adik. kakak ku bernama Rio. dan adikku bernama Chika. ibu dan ayahku bekerja di sebuah perusahaan yang berbeda mereka super sibuk sekali. bahkan sering mereka meninggalkan kami. untunglah ada Bi Minah yang setia menemani kami.
"Iiikhh Kak Rio ngalah dikit dong, sekarang bagian aku dengan Chika yang maen game'nya. lagian kakak udah kuliah kan udah gede tuh." mengerutkan kening.
"iissss, apa-apaan sih. biarin aja." menjulurkan lidah.
"aakh kakak jangan serakah gitu dong. tuh Chika mulai mau nangis nih." adikku Chika sudah mulai mengusap-usap matanya.
"aaakkhh kalian pengganggu, nih, nih nih!!!" menuju kamar.
"asyiik ayo Chika, kita balapan lagi ya."
Pukul 19.30. Kamar Tidur.
"Widihhh bagusnya kamera ini. aku kepengen." celotehku saat melihat-lihat kamera di internet.
"Wualahh harganya pun yaahh lumayan, dari pada beli di toko. murahan ini." menunjuk gambar kamera.
"Hey koboy, belom tidur?" Kak Rio mengagetkan aku. "Ikh kakak kaget tau." cemberut.
"apaan tuh?" tanya kak Rio. "kakak gak bisa liat apa?" nada menaik. "hhahaha, iya tau. kamera?"
"heemm" mengangguk saja. "kamu mau beli?" tanya nya kembali.
"iyah kak, bagus lho. lagian disini murah tuh, Anton juga malu sama temen-temen se-ekskul Anton mereka udah pada punya. lah Anton? pake kamera digital terus." cemberut.
"udah bicara sama ibu atau ayah?" tanya-nya kembali.
"belum sih." menghadap Kak Rio. "yaudah coba aja ngomong." tawarnya. "Oke." tersenyum.
"Anton kamu gak sekolah?" tanya ibu saat meneleponku.
"aduhh, ibu ini masih hari libur bu," jawabku
"oh iya ibu lupa nak," tertawa kecil.
"ekh iya ibu, Anton pengen dibeliin kamera dong, yang kayak photografer gitu deh."
"aduh nak, ibu gak tau pulangnya kapan. ibu masih di Bali. masih banyak yang harus diselesaikan. mana numpuk lagi. ntar aja yah." jawabnya.
karena keinginanku yang selalu ingin langsung dipenuhi...
"ibu transfer aja uangnya." cari solusi.
"iyah iyah ntar aja deh."
"aaakhh ibu gak mau Anton tuh pengennya dari dulu kali. lagian Anton mau beli online kok biar gampang tinggal transfer. udah deh tunggu barangnya dateng sendiri, jadi gak repotin ibu juga kan. ibu cuman tinggal ngasih uangnya ke Anton aja." tawarku lagi.
"euuuh kamu ini, iyah nanti ibu transfer deh."
"asyiik hhahahaa." girang.
"ya udah ibu ada tamu nih, nanti telpon lagi ya."
"dadah ibu." tersenyum.
saking girangnya. aku berlari menuju kamar Kak Rio. kebetulan dia tidak kuliah hari ini.
"Kakakkkkk, coba tebak"
"apa sih ketok dulu kek," aga marah.
"Lah, kakak aja ke kamarku gak pernah ketok. langsung aja tiba-tiba ada dikamarku."
"ya udah apa sih? girang banget." melepas Earphone.
"Aku mau dibeliin kameraaaaaaaa." tertawa riang.
"Alah, udah akh sanah sanah, ganggu kakak nyantai aja."
Berlari ke kamar Chika...
"Hallo Chika sayang,," tersenyum
"iiikh kakak apa? kakak Chika hari ini gambar kupu-kupu lho. bagus banget lho. warnanya merah, sama kuning, sama ijo, sama ungu, samaa...." terpotong
"ya udahlah terserah kamu, aku dibeliin kamera lho sama ibu." tersenyum.
"tau akh. sanah pergi Chika mau gambar ulet dulu."
"heuh payah, " menuju kamar.
"gan yang ini berapaan?" komenanku.
"5.500.000. minat gan?" balasnya.
tergiur akan harganya." aku pesan" balasku.
"oke gan ini nmor saya 08............" mengirim nomor.
aku langsung mencatat nomornya dan melanjutkan pemesanan via sms.
Keesokan harinya ....
"iyah ibu. aku tunggu." menutup telpon.
"Kak Rio tolong transferin uang ke sini yah," memberikan secarcik kertas berisi nomor rekening.
"pesan kamera?" tanyanya.
"iyah dong." tersenyum girang.
"oke deh, nanti kakak transfer di bank deket kampus aja yah." jawabnya.
"siip jangan lupa."
aku terus meng-sms Kak Rio aku takut dia kelupaan. dia selalu menjawab "Iya" dan "iya" saking bosannya mungkin. dan aku tak bisa diam aku terus bergerak mondar mandir sana-sini, saking bahagianya. dan membuat adikku Chika marah karena pusing melihat tingkah ku. ketika Kak Rio pulang ....
"Kakak.. gimana udah ditransfer kan?" tanyaku penasaran.
"iyah iyah bawel udah akh kakak capek nih mau makan. Bi Minah.." menuju dapur.
"Asyikkkkkkkkkkkkk" menuju kamar.
2 minggu kemudian.
"aduh kok belum dateng juga yah." cemas.
"Tunggu yang sabar dong." Jawab Kak Rio sambil mengunyah camilan.
3 minggu kemudian.
"aduh bu, belum dteng juga. aku takut nih bu, aku juga sudah tak sabar. " laporku pada ibu ditelpon.
"kamu coba telpon dong." nada menaik.
"udah bu tapi gak aktif terus" semakin cemas.
dan ketika sudah 1 bulan aku menunggunya barang yang kuimpikan itu tak juga muncul. aku sudah menduga sejak ketelatan satangnya barang tersebut bahwa ini PENIPUAN. dan pada akhirnya setelah 1 bulan lebih barang pun tak kunjung datang. aku resah, cemas dan pasrah. Kak Rio terkadang mengejekku, meremehkan aku. aku semakin sedih. mama dan papa memaafkan aku atas kejadian tersebut. mama dan papa hanya memberi nasihat yang sangat banyak. Bi Minah selalu menennagkan aku. aku benar-benar syok dengan kejadian tersebut. setelah 2 bulan mama dan papa pulang. aku menyambutnya dengan muka yang ksuut sangat kusut. dan mereka memberiku oleh-oleh, aku mengacuhkannya. mereka menyuruhku membukanya ketika makan malam tiba, aku membuka oleh-oleh yang terbungkus oleh kertas kado itu. disaksikan oleh Chika, Kak Rio, Mama, Papa, Bi Minah pun ikut. aku merasakan sesuatu yang sangat aneh. aku pikir ini oleh0oleh biasa saja. namun mereka begitu antusias saat ku membukanya. dan ketika ku buka ...
"Aaaakhhhhhh KAMERA asyiiikkkk cihuuuyyyy." girang sangat girang sekali.
"mama, papa maafkan aku yah. aku janji tak akan melakukan hal ceroboh lagi." ujarku.
mereka semua tersenyum dan tertawa. malam yang indah.
Kamis, 05 Januari 2012
secret box
"akhirnya selesai juga." mengusap keringat.
"apanya yang selesai sih, itu lukisan-lukisannya belum ditempel, ayo cepet." ujar mama.
"aduh mama, aku tuh capek."
"ayo sebentar saja."
kami baru pindah rumah. awalnya kami tinggal di Jakarta. tapi karena papa dipindah kerja jadi aku dan mama pun ikut-ikutan. kami pindah ke kota Yogyakarta. lumayan betah soalnya banyak hal yang menarik, unik, dan baru disini. cukup tak membosankan. disini mama pun membuka sebuah usaha kecil-kecilan. karena ia sangat pintar memasak jadi mama meminta izin papa untuk membuka sebuah catering. papa pun mengizinkannya. mama juga mengerjakan sekitar 5 pekerja untuk membantunya. aku? aku didaftarkan ke sebuah sekolah yang tak jauh dari rumah. lumayan juga, fasilitasnya cukup memadai. setelah kulihat-lihat. aku pun punya teman-teman baru. terkadang aku tak mengerti apa yang mereka katakan. terkadang mereka menggunakan bahasa jawa. yang sangat asing bagiku. diantara teman-teman yang sudah ku ketahui aku mengenal dekat salah satu teman yang bernawa Tiny. dia baik sekali. dia rajin, lembut, pintar, cantik, baik, dan sopan. aku suka dengan kehidupanku yang baru ini.
"woy, lempar bolanya cepat" teriakan para siswa yang sedang berolah raga dengan logat jawa yang kental.
"hey kok bengong? ono opo? crita lah sama aku." Tiny mengagetkan aku.
"hmm, gak bengong. cuman ngelamun. hahhaa." tertawa kecil.
"Tiny itu siapa?" menunjuk ke seorang siswa perempuan yang sudah lama tak pernah ku lihat dia bersosialisasi dengan teman sekitarnya.
"Oh, itu. mm, dia itu Sari. jarang banget ngobrol. diem terus. tiap kali aku lihat dia pasti lagi ngelamun, diem, pokoknya jarang banget ngobrol kayak gini. tapi dia nda kalah pinter lho." jelasnya.
"oh, ayu ya." ujarku. "wualah tau juga kau bahasa jawa." kagetnya. "dikit-dikit hahaa." tertawa kecil.
"Mamaa, aku pulang." melepas sepatu. "Cepet makan, laper yah." menghampiri. "heemm."
"Gimana sekolahmu?" tanya mama saat kami berdua sedang makan siang.
"gitu deh, sama kayak di Jakarta cuman aku suka gak ngerti sama obrolan mereka." sambil mengunyah.
"nanti kamu juga bakal terbiasa. Oh iya, tadi papa bilang katanya gak bakal pulang. ada kunjungan mendadak diluar kota." jelas mama. "iya." jawabku singkat.
tak terasa kami menetap di Yogyakarta sudah 6 bulan. setengah tahun. sekarang papa jarang ditugaskan ke luar kota. aku senang sama halnya mama. oh iya, karir mama yang baru pun alhamdulillah lancar. semakin membaik ia menambah 2 pekerja untuk menyelesaikan pesanan para pelanggan. hubungan aku dengan Tiny pun semakin membaik kami seperti adik kakak, kemana-mana pasti berdua. aku cukup tau luas tentang daerah Yogyakarta. berkat Tiny. ia sering mengajak sekaligus mengenalkan aku pada beberapa tempat disini. aku semakin betah saja. di suatu hari ....
"mama, mama, bangun. mama, mama bangun mama, mamaaaaaaa." jeritanku disertai tangisan yang menderai di pipi ketika mama dibawa ke rumah sakit oleh sebuah ambulance, papa ikut menemani mama. aku terpaku dipinggir jalan depan rumahku. senja yang gelap,
"hey, jangan menangis aku disini. "seorang menghampiriku.
"Tinyyyy," aku memeluknya erat-erat. "Tiny ibuku sakit. aku tak tahu apa yang terjadi padanya. dia tak memberitahu aku. aku tak tahu, aku ingin ibuku pulang." menangis. "sudahlah kawan, jangan seperti ini, lebih baik kita berdoa untuk ibumu yah, ayo masuk." nasihatnya.
"aku akan menemanimu, aku akan menginap?" tawarnya.
"itu sangat baik, dan itu yang kuharapkan. aku kesepian Tiny." jawabku. "baiklah tak apa. semuanya akan baik saja."
kebetulan, besok adalah hari minggu. jadi dia bisa menginap dirumahku. Keesokan harinya ...
"Tok-tok-tok, Tinggg-Tongggggg." seseorang berada didepan pintu.
"siapa?" sambil membuka. "Papa" memeluknya. "bagaimana keadaan mama, Pa?" tanyaku.
"Tak apa. Papa kesini mau jemput kamu. kamu mau liat mama mu kan?" tawarnya. "ehmm." mengangguk.
Tiny pulang ke rumahnya. Ia meminta maaf tak bisa menemaniku menjenguk mama. Ia harus membantu Ibunya karena Ia mempunya banyak adik yang harus ia temani ketika ibunya bekerja. papa mengantarnya pulang. "Papa apa itu mama?" tanyaku. papa hanya mengangguk. "mama pucat sekali," mencium tangan mama. aku kembali menangis. setelah lama menemaninya walaupun tak kunjung siuman. "papa lupa papa harus membawa beberapa pakaian mama." ujarnya. "tak apa papa, biar aku saja yah yang ambilkannya. papa disini saja menemani mama aku takut ada apa-apa, dan aku takut aku tak bisa lakukan apa-apa." ujarku. "baiklah hati-hati, ini kamu naik taksi saja yah."
sampai dirumah. aku bergegas ke kamar tidur mama dan papa. ku buka lemari dan mengambil beberapa pakaian. karena sikap ku yang tergesa-gesa tak sengaja aku menemukan sebuah kotak yang baru ku lihat. "Apa ini?" ujarku. "mmhmm, mama tak pernah memperlihatkan ini padaku. kotak aneh." celotehku. ketika ku simpan, dan melanjutkan untuk mengemas pakaian mama. aku penasaran. rasa ingin tahu ku begitu dahsyat. ketika ku buka ternyata...
awalnya, aku tak percaya. aku sangat tak percaya. aku terkejut sangat terkejut. beberapa foto diriku sewaktu kecil ada disana. tapi ...
"Marsya.. marsyaaaaa.. kamu dimana nak,? marsyaaa," suara papa.
"Marsya!!!!! apa yang terjadi? papa resah papa pikir kamu kenapa-napa." memegang pundakku.
"marsya? katakan pada papa apa yang terjadi padamu? ayo bicara nak, " tegas papa.
aku dan papa duduk di sofa ruang keluarga. kami terdiam. hening, sunyi, namun air mataku terus mengalir deras. aku tak percaya dengan semua yang telah ku lihat.
"Papa minta maaf Marsya." ujarnya. "Tapi papa tak usah membohongiku seperti ini. lama sekali kalian membohongi aku." tegasku. "tapi kami pikir bukan saatnya."
"Bukan saatnya apa Papa? Kini, ku sudah kelas 2 SMA, apakah papa tak lihat? aku sudah dewasa. aku sudah besar.!!!!! Aku sudah bisa tuk mengerti akan hal seperti ini!!!! mengapa papa tak memberitahuku sejak ku duduk di bangku SMP??? saat itu pun aku sudah mengerti untuk hal ini!!!!"
"aku tak percaya papa." rasa kesalku mulai muncul. "Ma..maa... maaf Marsya. Kami berdua tak ingin kehilangan kamu. kami sangat menyayangimu dan mencintai kamu." menatapku dalam-dalam. Aku lari menuju garasi, dan segera mengayuh sepedaku. "Marsya!! kembali cepat!!" teriaknya.
ini malam yang sangat buruk. aku bingung aku tak tahu harus pergi kemana. aku kini sebatang kara aku tak punya siapa-siapa. Terlintas dipikiranku ...
"Tok-tok-tok." ketukan pintu.
"siapa? HAH !!!!! Marsya, kenapa kamu malam-malam begini kerumahku?" tanya Tiny.
aku kembali memeluknya erat-erat. "Hey kawan, ono opo? cerita sama aku." mengusap air mataku.
"aku pengen nginep dirumahmu boleh?" tanyaku.
"masuklah, pimtu rumahku terbuka untukmu." tersenyum.
"Jadi begitu ya, ternyata kamu ini bukan anak mereka." nada semakin lemah.
"aku sedih Tiny, aku merasa dibohongi. kenapa mereka tak bilang sejak dulu? agar aku bisa cari tahu kelargaku yang asli." nada semakin tinggi.
"belum terlambat kamu punya banyak waktu untuk mencarinya. Yowes, kamu istirahat jih," ujar Tiny.
"aku gak ngantuk Tin" mimik bingung. "tak apa kalo gitu. ekh iya, gimana sama ibumu? kondisinya membaik? maaf aku tanya ini."
kaget. aku lupa!! mamaku sedang dirawat. ia sakit!!!
menatap Tiny "mungkin dia gak butuhin aku." jawabku.
"Marsya.. marsya.. dia pasti butuh kamu agar dia bisa kuat lawan penyakitnya itu. biasanya naluri ibu dan anak itu kuat lho." nasihatnya. "aku ngantuk." jawabku. "yoweslah, "
Esok hari. semalaman aku tak tidur sebenarnya, aku memikirkan mamaku, walaupun dia bukan ibu kandungku namun, aku menyayanginya ia telah berjasa sangat sangat berjasa padaku. ia yang merawat aku dan mengasuhku. entah apa yang ada dibenaknya sehingga ia mau merawat anak seperti aku sampai sebesar ini. "Marsya.." menepuk pundakku dari belakang. "opo?" tanyaku. "ada bapakmu didepan katanya darurat." jawabnya. "Papa???" kaget.
"Marsya ayo ikut papa, kasihan mama mu sekarang lagi kritis. dia butuh kamu. ayo kita jenguk mama. Papa tau kok kamu ..." memohon padaku. "Ayo papa, aku mau jenguk mama." tersenyum. Lagi, Tiny tak ikut dia harus pergi ke sekolah. Tiny memberi tahu Guru piket kalau aku izin untuk sekolah.
mama masih terbaring di ruang ICU. aku semakin sedih melihatnya. aku sudah menganggapnya ibu kandungku. aku pun memaafkan mereka. aku terus berada disampingnya. sampai aku tertidur pulas memegang tangannya. ketika ku bermimpi, seperti ada yang mengelus kepalaku. aku terbangun. dan ternyata itu ..
"Mamaaaaaa, " sahutku dengan girang sekali.
"hai nak," sambutnya.
mama kondisinya sudah membaik. Ia pun kini sudah pulang dokter menyarankan agar mama tak usah bekerja terlalu berat untuk sementara waktu. catering-nya pun vakum untuk sementara. Papa lebih sering ada dirumah. aku? aku memaafkan mereka. aku resmi menjadi anak mereka sejak berumur 3 bulan. mereka membawa ku di sebuah panti asuhan. mereka mengasuhku karena mereka ingin memiliki seorang anak. mama mengidap kanker rahim sejak lama. dan ketika papa akan menikahi mama. papa sudah mengetahuinya dan tau apa resikonya. aku berjanji aku akan menjadi anak yang sesuai dengan apa yang kalian harapkan.
"apanya yang selesai sih, itu lukisan-lukisannya belum ditempel, ayo cepet." ujar mama.
"aduh mama, aku tuh capek."
"ayo sebentar saja."
kami baru pindah rumah. awalnya kami tinggal di Jakarta. tapi karena papa dipindah kerja jadi aku dan mama pun ikut-ikutan. kami pindah ke kota Yogyakarta. lumayan betah soalnya banyak hal yang menarik, unik, dan baru disini. cukup tak membosankan. disini mama pun membuka sebuah usaha kecil-kecilan. karena ia sangat pintar memasak jadi mama meminta izin papa untuk membuka sebuah catering. papa pun mengizinkannya. mama juga mengerjakan sekitar 5 pekerja untuk membantunya. aku? aku didaftarkan ke sebuah sekolah yang tak jauh dari rumah. lumayan juga, fasilitasnya cukup memadai. setelah kulihat-lihat. aku pun punya teman-teman baru. terkadang aku tak mengerti apa yang mereka katakan. terkadang mereka menggunakan bahasa jawa. yang sangat asing bagiku. diantara teman-teman yang sudah ku ketahui aku mengenal dekat salah satu teman yang bernawa Tiny. dia baik sekali. dia rajin, lembut, pintar, cantik, baik, dan sopan. aku suka dengan kehidupanku yang baru ini.
"woy, lempar bolanya cepat" teriakan para siswa yang sedang berolah raga dengan logat jawa yang kental.
"hey kok bengong? ono opo? crita lah sama aku." Tiny mengagetkan aku.
"hmm, gak bengong. cuman ngelamun. hahhaa." tertawa kecil.
"Tiny itu siapa?" menunjuk ke seorang siswa perempuan yang sudah lama tak pernah ku lihat dia bersosialisasi dengan teman sekitarnya.
"Oh, itu. mm, dia itu Sari. jarang banget ngobrol. diem terus. tiap kali aku lihat dia pasti lagi ngelamun, diem, pokoknya jarang banget ngobrol kayak gini. tapi dia nda kalah pinter lho." jelasnya.
"oh, ayu ya." ujarku. "wualah tau juga kau bahasa jawa." kagetnya. "dikit-dikit hahaa." tertawa kecil.
"Mamaa, aku pulang." melepas sepatu. "Cepet makan, laper yah." menghampiri. "heemm."
"Gimana sekolahmu?" tanya mama saat kami berdua sedang makan siang.
"gitu deh, sama kayak di Jakarta cuman aku suka gak ngerti sama obrolan mereka." sambil mengunyah.
"nanti kamu juga bakal terbiasa. Oh iya, tadi papa bilang katanya gak bakal pulang. ada kunjungan mendadak diluar kota." jelas mama. "iya." jawabku singkat.
tak terasa kami menetap di Yogyakarta sudah 6 bulan. setengah tahun. sekarang papa jarang ditugaskan ke luar kota. aku senang sama halnya mama. oh iya, karir mama yang baru pun alhamdulillah lancar. semakin membaik ia menambah 2 pekerja untuk menyelesaikan pesanan para pelanggan. hubungan aku dengan Tiny pun semakin membaik kami seperti adik kakak, kemana-mana pasti berdua. aku cukup tau luas tentang daerah Yogyakarta. berkat Tiny. ia sering mengajak sekaligus mengenalkan aku pada beberapa tempat disini. aku semakin betah saja. di suatu hari ....
"mama, mama, bangun. mama, mama bangun mama, mamaaaaaaa." jeritanku disertai tangisan yang menderai di pipi ketika mama dibawa ke rumah sakit oleh sebuah ambulance, papa ikut menemani mama. aku terpaku dipinggir jalan depan rumahku. senja yang gelap,
"hey, jangan menangis aku disini. "seorang menghampiriku.
"Tinyyyy," aku memeluknya erat-erat. "Tiny ibuku sakit. aku tak tahu apa yang terjadi padanya. dia tak memberitahu aku. aku tak tahu, aku ingin ibuku pulang." menangis. "sudahlah kawan, jangan seperti ini, lebih baik kita berdoa untuk ibumu yah, ayo masuk." nasihatnya.
"aku akan menemanimu, aku akan menginap?" tawarnya.
"itu sangat baik, dan itu yang kuharapkan. aku kesepian Tiny." jawabku. "baiklah tak apa. semuanya akan baik saja."
kebetulan, besok adalah hari minggu. jadi dia bisa menginap dirumahku. Keesokan harinya ...
"Tok-tok-tok, Tinggg-Tongggggg." seseorang berada didepan pintu.
"siapa?" sambil membuka. "Papa" memeluknya. "bagaimana keadaan mama, Pa?" tanyaku.
"Tak apa. Papa kesini mau jemput kamu. kamu mau liat mama mu kan?" tawarnya. "ehmm." mengangguk.
Tiny pulang ke rumahnya. Ia meminta maaf tak bisa menemaniku menjenguk mama. Ia harus membantu Ibunya karena Ia mempunya banyak adik yang harus ia temani ketika ibunya bekerja. papa mengantarnya pulang. "Papa apa itu mama?" tanyaku. papa hanya mengangguk. "mama pucat sekali," mencium tangan mama. aku kembali menangis. setelah lama menemaninya walaupun tak kunjung siuman. "papa lupa papa harus membawa beberapa pakaian mama." ujarnya. "tak apa papa, biar aku saja yah yang ambilkannya. papa disini saja menemani mama aku takut ada apa-apa, dan aku takut aku tak bisa lakukan apa-apa." ujarku. "baiklah hati-hati, ini kamu naik taksi saja yah."
sampai dirumah. aku bergegas ke kamar tidur mama dan papa. ku buka lemari dan mengambil beberapa pakaian. karena sikap ku yang tergesa-gesa tak sengaja aku menemukan sebuah kotak yang baru ku lihat. "Apa ini?" ujarku. "mmhmm, mama tak pernah memperlihatkan ini padaku. kotak aneh." celotehku. ketika ku simpan, dan melanjutkan untuk mengemas pakaian mama. aku penasaran. rasa ingin tahu ku begitu dahsyat. ketika ku buka ternyata...
awalnya, aku tak percaya. aku sangat tak percaya. aku terkejut sangat terkejut. beberapa foto diriku sewaktu kecil ada disana. tapi ...
"Marsya.. marsyaaaaa.. kamu dimana nak,? marsyaaa," suara papa.
"Marsya!!!!! apa yang terjadi? papa resah papa pikir kamu kenapa-napa." memegang pundakku.
"marsya? katakan pada papa apa yang terjadi padamu? ayo bicara nak, " tegas papa.
aku dan papa duduk di sofa ruang keluarga. kami terdiam. hening, sunyi, namun air mataku terus mengalir deras. aku tak percaya dengan semua yang telah ku lihat.
"Papa minta maaf Marsya." ujarnya. "Tapi papa tak usah membohongiku seperti ini. lama sekali kalian membohongi aku." tegasku. "tapi kami pikir bukan saatnya."
"Bukan saatnya apa Papa? Kini, ku sudah kelas 2 SMA, apakah papa tak lihat? aku sudah dewasa. aku sudah besar.!!!!! Aku sudah bisa tuk mengerti akan hal seperti ini!!!! mengapa papa tak memberitahuku sejak ku duduk di bangku SMP??? saat itu pun aku sudah mengerti untuk hal ini!!!!"
"aku tak percaya papa." rasa kesalku mulai muncul. "Ma..maa... maaf Marsya. Kami berdua tak ingin kehilangan kamu. kami sangat menyayangimu dan mencintai kamu." menatapku dalam-dalam. Aku lari menuju garasi, dan segera mengayuh sepedaku. "Marsya!! kembali cepat!!" teriaknya.
ini malam yang sangat buruk. aku bingung aku tak tahu harus pergi kemana. aku kini sebatang kara aku tak punya siapa-siapa. Terlintas dipikiranku ...
"Tok-tok-tok." ketukan pintu.
"siapa? HAH !!!!! Marsya, kenapa kamu malam-malam begini kerumahku?" tanya Tiny.
aku kembali memeluknya erat-erat. "Hey kawan, ono opo? cerita sama aku." mengusap air mataku.
"aku pengen nginep dirumahmu boleh?" tanyaku.
"masuklah, pimtu rumahku terbuka untukmu." tersenyum.
"Jadi begitu ya, ternyata kamu ini bukan anak mereka." nada semakin lemah.
"aku sedih Tiny, aku merasa dibohongi. kenapa mereka tak bilang sejak dulu? agar aku bisa cari tahu kelargaku yang asli." nada semakin tinggi.
"belum terlambat kamu punya banyak waktu untuk mencarinya. Yowes, kamu istirahat jih," ujar Tiny.
"aku gak ngantuk Tin" mimik bingung. "tak apa kalo gitu. ekh iya, gimana sama ibumu? kondisinya membaik? maaf aku tanya ini."
kaget. aku lupa!! mamaku sedang dirawat. ia sakit!!!
menatap Tiny "mungkin dia gak butuhin aku." jawabku.
"Marsya.. marsya.. dia pasti butuh kamu agar dia bisa kuat lawan penyakitnya itu. biasanya naluri ibu dan anak itu kuat lho." nasihatnya. "aku ngantuk." jawabku. "yoweslah, "
Esok hari. semalaman aku tak tidur sebenarnya, aku memikirkan mamaku, walaupun dia bukan ibu kandungku namun, aku menyayanginya ia telah berjasa sangat sangat berjasa padaku. ia yang merawat aku dan mengasuhku. entah apa yang ada dibenaknya sehingga ia mau merawat anak seperti aku sampai sebesar ini. "Marsya.." menepuk pundakku dari belakang. "opo?" tanyaku. "ada bapakmu didepan katanya darurat." jawabnya. "Papa???" kaget.
"Marsya ayo ikut papa, kasihan mama mu sekarang lagi kritis. dia butuh kamu. ayo kita jenguk mama. Papa tau kok kamu ..." memohon padaku. "Ayo papa, aku mau jenguk mama." tersenyum. Lagi, Tiny tak ikut dia harus pergi ke sekolah. Tiny memberi tahu Guru piket kalau aku izin untuk sekolah.
mama masih terbaring di ruang ICU. aku semakin sedih melihatnya. aku sudah menganggapnya ibu kandungku. aku pun memaafkan mereka. aku terus berada disampingnya. sampai aku tertidur pulas memegang tangannya. ketika ku bermimpi, seperti ada yang mengelus kepalaku. aku terbangun. dan ternyata itu ..
"Mamaaaaaa, " sahutku dengan girang sekali.
"hai nak," sambutnya.
mama kondisinya sudah membaik. Ia pun kini sudah pulang dokter menyarankan agar mama tak usah bekerja terlalu berat untuk sementara waktu. catering-nya pun vakum untuk sementara. Papa lebih sering ada dirumah. aku? aku memaafkan mereka. aku resmi menjadi anak mereka sejak berumur 3 bulan. mereka membawa ku di sebuah panti asuhan. mereka mengasuhku karena mereka ingin memiliki seorang anak. mama mengidap kanker rahim sejak lama. dan ketika papa akan menikahi mama. papa sudah mengetahuinya dan tau apa resikonya. aku berjanji aku akan menjadi anak yang sesuai dengan apa yang kalian harapkan.
Rabu, 04 Januari 2012
dari Kakak
tetap kuat walau sebenarnya sudah tidak sanggup lagi
tetap semangat walau tertekan oleh masalah
dan yang terpenting tetap sabar dan memandang segalanya baik saja
walau sebenarnya hati lemah dan sedang terluka
karena ada Allah...ada Allah Yang Maha Melihat...bagaimana mungkin Allah akan melepaskan tangan kita yang berpegang kuat kepada-Nya :)

tetap semangat walau tertekan oleh masalah
dan yang terpenting tetap sabar dan memandang segalanya baik saja
walau sebenarnya hati lemah dan sedang terluka
karena ada Allah...ada Allah Yang Maha Melihat...bagaimana mungkin Allah akan melepaskan tangan kita yang berpegang kuat kepada-Nya :)

Selasa, 03 Januari 2012
Oppie Andaresta~Single Happy
mereka bilang aku pemilih dan kesepian
terlalu keras menjalani hidup
beribu nasehat dan petuah yang diberikan
berharap hidupku bahagia
reff:
aku baik baik saja
menikmati hidup yang aku punya
hidupku sangat sempurna
I'm single and very happy
mengejar mimpi mimpi indah
bebas lakukan yang aku suka
berteman dengan siapa saja
I'm single and very happy
mereka bilang sudah saatnya karena usia
untuk mencari sang kekasih hati
tapi kuyakin akan datang pasangan jiwaku
pada waktu dan cara yang indah
back to reff:
waktu terus berjalan tak bisa kuhentikan
kuinginkan yang terbaik untuk hidupku
back to reff:
terlalu keras menjalani hidup
beribu nasehat dan petuah yang diberikan
berharap hidupku bahagia
reff:
aku baik baik saja
menikmati hidup yang aku punya
hidupku sangat sempurna
I'm single and very happy
mengejar mimpi mimpi indah
bebas lakukan yang aku suka
berteman dengan siapa saja
I'm single and very happy
mereka bilang sudah saatnya karena usia
untuk mencari sang kekasih hati
tapi kuyakin akan datang pasangan jiwaku
pada waktu dan cara yang indah
back to reff:
waktu terus berjalan tak bisa kuhentikan
kuinginkan yang terbaik untuk hidupku
back to reff:
Kenny~Cinta untuk mama
*Apa yang kuberikan untuk mama
Untuk mama tersayang
Tak kumiliki sesuatu berharga
Untuk mama tercinta
Reff :
Hanya ini kunyanyikan
Senandung dari hatiku untuk mama
Hanya sebuah lagu sederhana
Lagu cintaku untuk mama
Back to *, Reff
Walau tak dapat selalu ku ungkapkan
Kata cintaku 'tuk mama
Namun dengarlah hatiku berkata
Sungguh kusayang padamu mama
Back to Reff
Oh.................
Back to Reff 2x
Lagu cintaku untuk mama...
Untuk mama tersayang
Tak kumiliki sesuatu berharga
Untuk mama tercinta
Reff :
Hanya ini kunyanyikan
Senandung dari hatiku untuk mama
Hanya sebuah lagu sederhana
Lagu cintaku untuk mama
Back to *, Reff
Walau tak dapat selalu ku ungkapkan
Kata cintaku 'tuk mama
Namun dengarlah hatiku berkata
Sungguh kusayang padamu mama
Back to Reff
Oh.................
Back to Reff 2x
Lagu cintaku untuk mama...
Budi~123456
Salah satu lagu yang iramanya membuatku santai, tenang, bahagia. Kak Budi kamu kreatif :)
ada sebuah cerita tentang aku dan dia
jumpa pertama ku dengannya di satu sore yang cerah
singkat kata singkat cerita ku berjalan dengannya
namun apa yang aku rasa mungkinkan ini cinta
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
dan hatiku bayangkan dirimu mulai ada rindu
dunia ku terhenti karena kamu
mungkin bisa jadi milikku
semoga lagu cinta ini bersarang tepat di hatimu
satu kali ku bertemu dualam sudah rasaku
tiga kata yang ku tahu aku cinta padamu
empat malam ku menunggu jawaban cinta darimu
lima tanda yang kau beri enampaknya kau cinta padaku
dan hatiku bayangkan dirimu mulai ada rindu
dunia ku terhenti karena kamu
mungkin bisa jadi milikku
semoga lagu cinta ini bersarang tepat di hatimu
1 2 3 4 5 dan 6 rasa ku tanam cintamu akan kembang
begitulah proses akan menangkap hati darimu
ya namanya orang juga lagi usaha, mau gimana lagi
kau di sana ku di sini aku tersipu artinya malu
satu kali ku bertemu dualam sudah rasaku
tiga kata yang ku tahu aku cinta padamu
empat malam ku menunggu jawaban cinta darimu
lima tanda yang kau beri enampaknya kau cinta padaku
satu kali ku bertemu dualam sudah rasaku
tiga kata yang ku tahu aku cinta padamu
empat malam ku menunggu jawaban cinta darimu
lima tanda yang kau beri enampaknya kau cinta
enampaknya kau cinta enampaknya kau cinta padaku
enampaknya kau cinta padaku
ada sebuah cerita tentang aku dan dia
jumpa pertama ku dengannya di satu sore yang cerah
singkat kata singkat cerita ku berjalan dengannya
namun apa yang aku rasa mungkinkan ini cinta
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
dan hatiku bayangkan dirimu mulai ada rindu
dunia ku terhenti karena kamu
mungkin bisa jadi milikku
semoga lagu cinta ini bersarang tepat di hatimu
satu kali ku bertemu dualam sudah rasaku
tiga kata yang ku tahu aku cinta padamu
empat malam ku menunggu jawaban cinta darimu
lima tanda yang kau beri enampaknya kau cinta padaku
dan hatiku bayangkan dirimu mulai ada rindu
dunia ku terhenti karena kamu
mungkin bisa jadi milikku
semoga lagu cinta ini bersarang tepat di hatimu
1 2 3 4 5 dan 6 rasa ku tanam cintamu akan kembang
begitulah proses akan menangkap hati darimu
ya namanya orang juga lagi usaha, mau gimana lagi
kau di sana ku di sini aku tersipu artinya malu
satu kali ku bertemu dualam sudah rasaku
tiga kata yang ku tahu aku cinta padamu
empat malam ku menunggu jawaban cinta darimu
lima tanda yang kau beri enampaknya kau cinta padaku
satu kali ku bertemu dualam sudah rasaku
tiga kata yang ku tahu aku cinta padamu
empat malam ku menunggu jawaban cinta darimu
lima tanda yang kau beri enampaknya kau cinta
enampaknya kau cinta enampaknya kau cinta padaku
enampaknya kau cinta padaku
tidak untuk waktu yang lama, kira-kira beberapa minggu lalu. aku diminta seseorang untuk membalas atas rasa yang ia rasakan terhadapku.. tadinya ku meragu, karena bukan itu yang ku mau. namun terkesan agak memaksa. aku mencobanya. awalnya biasa saja, aku menanggapinya pun secara biasa saja aku tak terlalu simpati, ataupun serius. biasa saja. tadinya aku memang benar malas untuk ini. yang ku inginkan menghabiskan waktu remajaku dengan kebahagiaan, aku tau setiap hubungan yang berkaitan dengan suka menyukai pasti akan ada saat dimana kita kan menangis. salahku aku berani menerimanya. sedikit menyesal, karena memang benar apa yang kita lakukan namun tak sesuai hati ataupun apa yang kita inginkan hasilnya pasti takkan baik. aku jenuh padanya sudah sejak lama, sejak beberapa hari kita baru dekat. ternyata dia tak seperti yang ku harapkan. dia terlalu berlebihan, terkesan sangat sangat serius. aku tak ingin aku takut membuatnya sakit, karena aku menanggapinya biasa saja. layaknya pertemanan. aku kesal sikapnya yang terkesan menyamakan aku dengan remaja putri lainnya. pernah juga dia menyamakan aku dengan mantannya. aku tak mau. aku berbeda. malah sejak dia jujur padaku, aku malah menjadi takut, aku takut padanya. dan sampai akhirnya aku ingin ini semua berakhir. aku tak bisa bohongi diriku sendiri bahwa aku tak nyaman dengan semua ini, ini benar-benar bukan duniaku. kesendirian yang sudah sejak lama menemaniku membuatku nyaman dengan semua itu. aku ingin seperti dulu. aku tak ingin semua ini. aku lebih bahagia bisa dengan sahabatku itu smeua membuatku nyaman, tenang, dan itulah duniaku. terserah orang mau berkata aku apa, mereka mau bilang aku udik, deso, atau apa. yang jelas itu bukan yang ku mau, itu bukan duniaku, benar-benar bukan aku. maaf.
Untuk Sahabat~Audy
Biarkan saja kekasihmu pergi
Teruskan saja mimpi yang kau tunda
Kita temukan tempat yang layak
Sahabatku
Kupercaya kan langkah bersamamu
Tak kuragukan berbagi dengan mu
Kita temukan
Tempat yang layak sahabatku
Kita mencari
Jati diri
Teman lautan mimpi
Aku bernyanyi untuk sahabat
Aku berbagi untuk sahabat
Kita bisa jika bersama
Kita berbagi untuk sahabat
Kita bernyanyi untuk sahabat
Kita bisa jika bersama
Tiba waktunya
Kita untuk berbagi
Untuk saling memberi
Teruskan saja mimpi yang kau tunda
Kita temukan tempat yang layak
Sahabatku
Kupercaya kan langkah bersamamu
Tak kuragukan berbagi dengan mu
Kita temukan
Tempat yang layak sahabatku
Kita mencari
Jati diri
Teman lautan mimpi
Aku bernyanyi untuk sahabat
Aku berbagi untuk sahabat
Kita bisa jika bersama
Kita berbagi untuk sahabat
Kita bernyanyi untuk sahabat
Kita bisa jika bersama
Tiba waktunya
Kita untuk berbagi
Untuk saling memberi
dear .....
deburannya memaksaku tuk katakan padanya
tentang apa yang tengah mengisi kekosongan ini
sentuhannya buat ku rasakan betapa berartinya dia
tatapannya bawa aku ke dalam kedamaian dan ketenangan
yang selalu kurindukan ditengah kesunyian malam
bahasa tubuh yang buatku mengerti akan semua jawaban yang kau beri
agar ku bisa keluar dari jeratan kehampaan ini
tulus kasihnya yang amat ku butuhkan tuk hangatkan aku dari dinginnya angin malam
nyanyian hati yang teralun secara alami, antarkan aku kedalam mimpi yang di nanti
kini ku sadari memang hanya kaulah yang dapat mengerti, yang dapat memahami
segala yang kualami, dalam kisah hidup yang kan segera terhenti.
tentang apa yang tengah mengisi kekosongan ini
sentuhannya buat ku rasakan betapa berartinya dia
tatapannya bawa aku ke dalam kedamaian dan ketenangan
yang selalu kurindukan ditengah kesunyian malam
bahasa tubuh yang buatku mengerti akan semua jawaban yang kau beri
agar ku bisa keluar dari jeratan kehampaan ini
tulus kasihnya yang amat ku butuhkan tuk hangatkan aku dari dinginnya angin malam
nyanyian hati yang teralun secara alami, antarkan aku kedalam mimpi yang di nanti
kini ku sadari memang hanya kaulah yang dapat mengerti, yang dapat memahami
segala yang kualami, dalam kisah hidup yang kan segera terhenti.
kaka maafkan aku. malam ini ku buat kau menangis.
kaka maafkan aku ku buat malam ini aku kecewa. tapi aku tak bisa bohong. memang aku seperti ini.
aku benci keadaan ini. maafkan aku. takkan ku ulangi lagi. aku akan jaga Pipi walaupun aku sedikit membencinya tak usah kau tanya aku selalu menyayangi ibu, dia ibuku meski selalu ada yang tak kuharapkan dari dirinya.
kaka maafkan aku ku buat malam ini aku kecewa. tapi aku tak bisa bohong. memang aku seperti ini.
aku benci keadaan ini. maafkan aku. takkan ku ulangi lagi. aku akan jaga Pipi walaupun aku sedikit membencinya tak usah kau tanya aku selalu menyayangi ibu, dia ibuku meski selalu ada yang tak kuharapkan dari dirinya.
Senin, 02 Januari 2012
bu aku ini anakmu, aku buah cinta kau dengan ayah.
bu aku ini anakmu, yang miliki sejuta kekurangan.
bu aku ini anakmu yang ingin berusaha bahagiakanmu
bu aku ini anakmu yang tetap akan selalu mencintaimu meski kau tak cintaiku
bu aku ini salah satu putrimu, yang akan tetap selalu menyayangimu meski kau tak sayangi aku
bu aku ini salah satu putrimu yang selalu ingin jaga kau ditengah kesunyian malam, sama halnya seperti yang kau lakukan saat ku bayi.
bu aku ini salah satu putrimu yang akan tetap setia disampingmu meski apapun tengah menjemputku
bu aku ini salah satu putrimu yang selalu buatmu marah, buatmu resah, buatmu kecewa, buatmu bingung, buatmu luka, buatmu sedih, buatmu menangis.
namun ku ingin hapus semua itu bu, ku ingin kau kenal aku yang selalu menyayangimu, mencintaimu,
bu ini aku salah satu putrimu yang akan tetap tersenyum untukmu,
maafkan aku bu, yang selalu mengeluh. yang tak bisa menjadi tangguh.
bu aku ini anakmu, yang miliki sejuta kekurangan.
bu aku ini anakmu yang ingin berusaha bahagiakanmu
bu aku ini anakmu yang tetap akan selalu mencintaimu meski kau tak cintaiku
bu aku ini salah satu putrimu, yang akan tetap selalu menyayangimu meski kau tak sayangi aku
bu aku ini salah satu putrimu yang selalu ingin jaga kau ditengah kesunyian malam, sama halnya seperti yang kau lakukan saat ku bayi.
bu aku ini salah satu putrimu yang akan tetap setia disampingmu meski apapun tengah menjemputku
bu aku ini salah satu putrimu yang selalu buatmu marah, buatmu resah, buatmu kecewa, buatmu bingung, buatmu luka, buatmu sedih, buatmu menangis.
namun ku ingin hapus semua itu bu, ku ingin kau kenal aku yang selalu menyayangimu, mencintaimu,
bu ini aku salah satu putrimu yang akan tetap tersenyum untukmu,
maafkan aku bu, yang selalu mengeluh. yang tak bisa menjadi tangguh.
kenapa didunia ini ada perbedaan? kenapa didunia ini ada kata perbedaan? kenapa didunia ini ada membandingkan? kenapa didunia ini ada kata membandingkan? kenapa didunia ini ada kata Lebih dari....? kenapa didunia ini ada kata daripada? kenapa semua yang berhubungan dengan perbedaan atau membandingkan ada didunia ini? Bu, aku pun sama halnya anak lainnya, bu aku pun sama ingin dimengerti oleh ibu, bu aku pun ingin sama seperti apa yang mereka rasakan, apa yang mereka ceritakan, apa yang mereka alami, Bu, kenapa ibu lebih mementingkan dia dibanding aku? kenapa Ibu jauh mengasihinya dibanding aku? tahukah kau bu, aku amat bangga dan bersyukur tengah berada didalam kehidupanmu, namun tolong bu, jangan lakukan ini padaku, jangan kau buatku mengeluh, jangan kau buatku cemburu, jangan kau buatku seperti ini bu, aku mohon. Bu aku lakukan apa yang ibu perintahkan, aku kerjakan segalanya, aku pahami ibu. tapi kumohon bu pahamilah aku. aku sama halnya seperti anak lainnya yang ingin merasakan apa yang kami rasakan didalam sebuah keluarga.
Langganan:
Postingan (Atom)