mungkin darahnya telah mengalir dengan mentari
yang selalu bersinar di kala pagi menjelang
di ujung pantai barat yang biasa ku lihat
yang selalu membekas jejaknya dibibir pantai
tak bisa ku sentuh
namun ku bisa merasakan
bahwa ia datang, bahwa ia dekat
layaknya lumpur dalam air,
yang terkadang terlupa oleh kasat mata
ku tahu ini masih semu,
ku harap tak hanya jadi bayangan, tak hanya jadi gambaran
yang tercipta dibawah air jernih, yang tersentuh sedikit lalu
menghilang
tuhan, ku harap takkan ku sesali
apa yang kulabuhkan mulai hari ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar