"bangunlah, ayooo." terdengar seperti suara nenek-ku yang sudah meninggal.
"Hah????? Ne..ne..nenek, ???" gugup, takut, heran.
"tak apa, jangan seperti itu sini ikut dengan nenek, ayo nenek akan tunjukan kamu sesuatu." mengulurkan tangan.
aku ikuti nenek-ku, tangannya hangat. apakah nenek masih hidup? dalam hatiku bertanya-tanya. aku mengikutinya. lumayan lama, sampai ku merasa bosan dan lelah. "nenek kita mau kemana? kenapa tak sampai juga?" tanyaku.dia hanya tersenyum. aku menyusuri sebuah terowongan yang dari gelap semakin mulai terlihat terang. "nenek lihat ada sebuah cahaya." menunjuk dan tersenyum. ketika ku lihat terang itu semakin dekat aku pikir kita akan sampai dan aku sangat senang. lagi, nenek hanya tersenyum padaku. ketika sinar itu benar-benar ada didepan mata. "wawww nenek kita sedang ada dimana? indah sekali, ini tempat apa nek,?" tanyaku lagi. "kau akan bertemu dengan seseorang yang ingin kau jumpai disini." jawabnya. "maksud nenek?" heran. nenek hanya tersenyum lagi. ditempat itu, aku seperti tak ingat apa-apa. ini semua seperti dunia mimpi. aku melihat semua pemandangannya tampak sempurna, lebih sempurna. aku tak pernah kunjungi tempat seperti ini. "ini minumlah." kata nenek. "mmhmm,, apa ini nek?" tanyaku. ini air susu dari air terjun itu. "wawww.." lezat sekali, susu terbaik yang pernah ada. hebat semua ini serasa benar-benar ada dalam dunia kartun yang sering kulihat. air terjunnya ternyata air susu. rumput-rumput yang kuinjak sangat hijau dan nyaman untuk berbaring, seperti tempat tidur yang sangat empuk. pohon-pohonnya begitu tinggi dan rimbun, membuat suasana sejuk. ketika ku lewati sebuah gubuk, aku mendengar suara kakek-ku yang juga sudah meninggal. ketika ku buka pintu gubuk tersebut. ternyata dalamnya seprti istana yang sangat megah padahal dari luar terlihat seperti gubuk biasa. aku lihat kakek sedang bermain golf didalamnya sambil tertawa-tawa mungkin karena keasyikan. aku langsung berlari menghampirinya dan memeluknya seraya berkata "Kakeekkkk...."
"cucu-ku, rupanya kau sudah besar? ingat jangan nakal yah." mengelus rambutku.
ketika ku diajak berkeliling di gubuk yang etrnyata dalamnya istana itu aku melewati sebuah kaca yang sangat besar, dan tinggi sekali. ketika ku lihat diriku dikaca tersebut. aku kaget. tubuhku sangat kecil, rambutku terurai dan panjang, hitam, aku seperti berumur 7 tahun, dan ku mulai menyadari suaraku pun seperti ku sewaktu kecil. apakah aku kembali ke masa lalu? aku sangat kaget, aneh, heran, bingung, rumit. aaakhhhhhh serba membingungkan. aku tanyakan semua ini pada kakek dan nenekku mereka berdua hanya tertawa dan tersenyum saja. dan ketika ku diajak ke sebuah ruangan yang penuh dengan lukisan dan patung, diujung ruangan tersebut ada sebuah pintu yang sangat besar lebih besar dan amat besar. ketika kakek membukanya didalamnya terdapat banyak lebih banyak dan amat banyak sekali mainan, dan arena bermain. aku berlari dan langsung bermain sepuasnya seleluasa-nya. ini smeua seperti mimpi. benar-benar kurang masuk akal. mataku menyapu keadaan diruangan itu, dan disatu pojok ku lihat tante-ku yang juga sudah meninggal. ia ada disana dia sedang membaca sebuah buku sambil bersantai menikmatinya. "hai tante" sapaku. dia hanya tersenyum. lalu kakek mengulurkan tanganku. aku menjabatnya. dia mengajakku keluar dari gubuk itu. sebenarnya aku tak mau. tapi aku menurut saja. aku diajaknya berkeliling diluar gubuk itu. aku melihat pelangi begitu dekat, sangat dekat, dan amat dekat. seperti lukisan melengkung yang besar dan terbesar. "wawww" aku dibuatnya takjub. aku menyentuh pelangi itu. aku diajak berkeliling lagi. aku melihat sebuah pertunjukan yang sangat luar biasa. sekumpulan kupu-kupu menyanyi dan menari bersama. mereka menggunakan gaun yang cantik dan anggun. ini benar-benar membuatku heran. tapi aku senang melihatnya. mereka menyanyi amat merdu. seperti nyanyian dari surga. lalu setelah ku berkeliling dengan sangat lama amat lama, aku diajak ke sebuah pantai. dipantai tersebut banyak berserakan kertas-kertas berisi kata-kata seperti surat. aku mengambil sebuah surat lalu ku membacanya dan aku sangat kaget. itu adalah surat yang kubuat untuk ayahku. aku sangat sangat kaget. mengapa bisa ada disini. aku bertanya-tanya. dan didekat sebuah pohon kelapa yang sangat tinggi, tingginya tak seperti didunia yang sudah kukenal. aku melihat sesosok pria. aku mendekatinya. ternyata dia Ayahku. dia sedang memainkan sebuah piano dan menyanyikan lagu yang sering ia putar sewaktu ia masih hidup. salah satunya adalah lagu Richard Marx yang berjudul I will be right here waiting for you. itu adalah lagu yang amat ia suka dan sangat sering kudengar. sewaktu hidup ayah sering memutar lagu itu ketika dia sudah bangun dari tidurnya. dan terkadang itu membangunkan aku juga. aku langsung memeluknya, ia membalas pelukanku dengan begitu hangat, "aku rindukan kau ayah." ujarku. aku emmeluknya sangat lama, begitu lama. aku merindukannya. aku menangis. aku bahagia dapat bertemu dengannya. aku memeluknya begitu erat dan sangat lama. Tiba-tiba....
"Bangun, ayoo, cepat ini sudah pagi." suara mama.
dan ketika ku membuka mata. semuanya berubah aku ada di tempat tidurku bukan ayah disampingku tapi Ibu yang ada disampingku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar