Dari : raditya dika
Kepada kamu
Dengan penuh kebencian.
Aku benci jatuh cinta. Aku benci merasa senang bertemu lagi
dengan kamu. Tersenyum malu-malu dan
Menebak-nebak. Selalu menebak-nebak. Aku benci deg-degan
menunggu kamu dionline. Dan disaat
Kamu muncul aku akan tiduran tengkurap bantal dibawah dagu.
Lalu berfikir, tersenyum, dan berusaha,
Kalimat-kalimat lucu agar kamu diseberang sana bisa tertawa.
Karena kata orang cara, mudah membuat
Orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa.
Mudah-mudahan ini benar. Aku benci
Terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox-ku aku benci
kenapa aku harus memakan waktu
Begitu lama untuk membalasnya, menghapusnya, memikirkan kata
demi kata. Aku benci jatuh cinta
Semua detail yang kuucapkan, katakan, kirimkan tulisan
kekamu menjadi penting.seolah-olah harus
Tanpa cacat, atau aku bisa kehilangan kamu. Aku benci untuk
berada dalam posisi itu. Tapi, aku tidak
Bisa menawar ya?
Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu.
Apakah pertanyaan kamu itu sekedar
Pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah
artikan dengan penuh percaya diri?
Apakah kepalamu yang kamu senderkan dibahuku kemarin hanya
gesture biasa, atau ada maksud
Lain, atau aku yang sekali lagi salah mengartikan dengan
penuh percaya diri?
Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan
sesuatu yang bergerak didalam
Dada, menjalar keseluruh tubuh, dan aku merasa pasrah,
gelisah. Aku benci untuk berfikir aku bisa
Begini terus semalaman, tanpa harus tidur, cukup begini
saja.
Aku benci ketika kamu menempelkan kepalamu kesisi kepalaku.
Saat kamu mencoba melihat sesuatu
Ke sisi kepalaku, saat kamu mencoba untuk melihat sesuatu di
handycam yang sedang aku pegang.
Oh aku benci kenapa ketika kepala kita bersentuhan, aku tidak
bernafas, aku merasa canggung, aku
Ingin berlari jauh, aku benci harus sadar atas kecanggungan
itu….., tapi tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan “hey,!
Ini hanya ketertarikan fisik semata,
Pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya
anything in common.” Harus dimentahkan
Oleh hati yang berkata “jangan hiraukan logikamu”.
Aku benci harus mencar-cari kesalahn kecil yang ada di dalam
diri kamu. Kesalahan yang secara
Desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu
bahwa kamu bisa saja sempurna.
Kamu bisa saja tanpa cela, dan
aku bisa saja jatuh hati kepadamu.
Aku benci jatuh cinta terutama, kepada kamu. Demi tuhan aku
benci jatuh cinta kepada kamu. Karena,
Didalam perasaan menggebu-gebu ini dibalik semua rasa
kangen, akung, canggung, yang bergumul,
Didalam meletup pelan-pelan….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar