Kamis, 21 Juni 2012

PENCURI !!!!! :?

"Mamaaaaaa, aku berangkat pagi nih. mau naik angkutan umum aja yah." mengunyah roti. "yakin gak bareng sama mama nih?" menghampiri. "enggak ah, mama dandannya kelamaan entar Delia telat lagi." mencium pipi mama, dan pergi. "heyy, siniiii nak, susunya belum diminum, heh !!!! haduh anak itu makin gede makin banyak makinnya, hemmm." menutup pintu.

setelah menunggu 10 menit. aku melambaikan tangan pada sebuah angkutan umum. aku lebih memilih duduk didekat pintu. biar gak ribet turunnya sih hehehe. tiba-tiba, "Aduuh." ujarku kesakitan. seseorang menyenggol lututku hingga aku hampir jatuh."mhmm maaf." tersenyum. ketika ku lihat, 'iiihh nih cowok keren-keren tukang nyenggol heuh ngeselin masi pagi juga lagi.' ujarku dalam hati, (cemberut). ternyata seorang laki-laki mhmm mungkin masih sebaya denganku, telah menyenggolku saat ia masuk ke angkutan umum yang juga aku naikki.

"Faraaahhh, siniiii." melambai. "Deliaaaaa," teriak Farah dari pintu gerbang belakang. "heh nape jalan situ?" tanyaku, (merangkul bahunya). "abis dianterin......" tersenyum malu. "aaahhhh tau nih tau, pasti dianterin Riko yaaa, aah ngaku aja deh lu." menggoda. "iiih syuuuutttttt gak usah kenceng ngomongnya bisa gak sih," cemberut. "hahahha Farah Farah, lu emang Farahhh." ujarku. "iiih muncrattt tau, " menatap sinis.

bel pulang berdering tepat pukul 13.55 WIB. "dadaahhhh Farah," melambaikan tangan, setiap hari sih biasanya pulang barengan. tapi kali ini dia diantar jemput sama Riko jadinya sendiri deh.
"kiri..kiri..kiri." ujarku pada sebuah angkutan umum. ternyata ....... si penyenggol ada tuh, dia duduk dipojok kiri. ia tersenyum, tapi ku tak membalasnya, pura-pura jutek gimnaaaa gitu ihiihihihiih. :)
angkutannya sepi, aku pun jadi kebingungan sendiri. karena hanya ada aku dan si penyenggol. "hmmm maaf soal tadi." aku pun tercengang kaget, "Oh.. emm, emm i..iya gak apa. hehe" gugup. 'aduh kenapa gue musti gugup sih aaah ' ujarku dalam hati. "gak sengaja." katanya sambil tersenyum. aku pun kini membalas senyumnya. 'iiih tuh cowok kenapa musti manis juga senyumnya, heuuuuuuu bener-bener ngeselin dah.' (dalam hati lagi).

19.10 WIB. "Deliaaaaa makan dulu sayang." hmmm sudah kuduga pasti mama udah nangkring di meja makan sama papa. "Iyaaa ma," menghampiri. "masak apa ma?" tanyaku sambil duduk dekat papa. "mama malem ini masak banyak cuman spesial buat kamunya ini mama masakin tumis cumi, kesukaan kamu." menunjukannya. "hmmm asiik." melahap hidangan.

Aneh, semalaman ini aku gak bisa tidur. terlalu memikirkan si penyenggol. "haduuuhhh kenapa sih tuh cowok ganggu hidupku banget, euuuuuuuuu." menggaruk rambut, kesal. ku bolak balikkan badanku, agar bisa tertidur. namun tetap saja usahaku gagal. ku padamkan lampu, membungkus badanku dengan selimut, tapi... tetap saja. "hiiiiiiihhh aneh kenapa kagak bisa tidur sih." semakin kesal. "ahaaaa aku telpon si Farah ah."
"hehhhhhh ngapain sih lu, malem-malem nelpon ganggu banget, capek tauuu. apaan? kecoa?" ujar Farah dalam telepon. "idiiihh lu mah yah, buruk sangka mulu sama gue. heh gak bisa tidur nih." keluhku.
"terus? gue harus ke rumah lu malem-malem gini?"
"iiih Farah, ceritain apaan kek, gitu." pintaku.
"idihhh minta aja sama nyokap lu tuh, udah ah ngantuk. seharian gue jalan sama Riko nih hahah."
"huuhh seneng lu seneng, ayo dong musti apaan biar bisa tidur?"
"hmm............."
setelah beberapa menit menelepon Farah, dan ia memberiku tips. aku pun melakukannya. aku meminum susu namun tetap saja mata ini tak bisa diajak kompromi. menggocok gigi untuk kedua kalinya, tetap juga. 10 tips yang Farah berikan tak ada yang manjur sedikit pun. akhirnya...
"ihhh ini anak mamaa, kenapa sih dari tadi belom tidur. mama tau karena berisiknya sampe kamar mama." mengusap rambutku. "gak bisa tidur mamah." cemberut. mama menemaniku hingga aku terlelap, dan bisa tidur juga.

06.00 WIB. aku berencana untuk naik angkutan umu lagi. 'aneh kok jadi penasaran yah sama tuh cowok' ujarku dalam hati. "mamaaaaa aku naik angkutan umum lagi yah byeeee." pergi segera. "iiiiih tuh anak makin aneh deh." kata mama.

06.25 WIB. 'tuh dia, heuh baru nonghol juga angkot lamaa banget.' dalam hati. ketika melewati rumah itu, 'heuh tuh cowok nonghol juga. seangkot lagi dah' dalam hati. ia tersenyum lagi, aku pun begitu.

16.00 WIB. "mamaaaa aku pergi ke warnet dulu yah. komputernya lagi rusak kali mah, laptopnya juga mungkin gangguan. aku mau ngerjain tugas kok." ujarku. "hati-hati, nak." saat anteng di warnet tiba-tiba......
"aaahhh handphone saya ilang nih pak," handphone ku hilang saat ku sibuk dengan Pr-ku. aku lupa menyimpannya dimana. dan salahnya aku emmilih warnet yang tak ada pembatasnya jadi kayak lesehan gitu. dan ternyata tuh cowok si penyenggol ada lagi, hmmmm... bapak pemilik warnet tersebut menggeledah beberapa pengunjung. "beneran bukan saya, nih handphone saya kayak gini," ujar si cowok sambil menunjukkan handphonenya yang berwarna orange. ia menatapku aku hanya sinis saja. pulang dari warrnet ku ceritakan semuanya pada mama. tapi mama malah tertawa.  "ya udah ntar kamu bilang sama papa." ujarnya.

06.25 WIB. 'seangkot lagi deh sama tuh cowok.' dalam hati. ia menatapku agak kagok. mungkin ia berpikir bahwa aku menuduhnya mencuri handphoneku. padahal... aku gak berpikir gitu juga sih. hmm ia pun tak tersenyum hanya menatapku ragu, aku tak memeperdulikannya.

20.00 WIB. tadi diangkutan kami bertemu lagi ketika pulang sekolah. ia menjelaskan semuanya padaku. ia pun mengklarifikasi bahwa ia bukan pencuri hanphone milikku itu. aku hanya tertawa mendengar semuanya. ia pikir aku anak yang aneh. kami pun berbaikan kembali. dan ternyata ia bersekolah di sekolahan yang tak jauh dengan sekolahku, dan ternyata rumahnya yang dipinggir jalan itu. rumah yang rimbun dengan pohon hingga balkonnya terlihat setengahnya. kami berkenalan, namanyaa........

"Hehhhhhh Rizkii tungguin." teriakku sewaktu bersepeda pagi dengannya di hari minggu.
"lemot banget lu Delia." ujarnya mengetok helm-ku. "iiih rese cowok ngeselin. laper nih." menggulung bibir, kesal. "hahahahha muka lu jelek, sini ikutin gue." ujarnya. dia memilih untuk makan bubur  yang katanya tempat favoritnya kalo bersepeda ataupun olahraga pagi.

sudah lama, mungkin hampir 2 bulanan. aku dan Rizki berteman. Kami sering sekali main bersama, hampir tiap hari minggu, diawali dengan pagi bersepeda bareng dan siangnya sampe sorean kami main, keliling-keliling kota hiihihih. aku pun kini kenal dengan keluarganya, begitu pun Rizki ia kenal dengan mama juga papa. ternyata papa Rizki adalah rekan kantornya papaku. hmmm gak nyangka. kami juga semakin akrab. cukup memiliki banyak kesamaan. cerita Farah ternyata ia sudah jadian sama Riko. hmm licik tuh anak.



Minggu, 17 Juni 2012

daun kering di musim semi, hmm mungkin itulah aku tuk saat ini, dikala semua bunga bermekaran dengan indahnya. berlomba mengelokkan parasnya. membuat semua mata terpana akan pesona. ku harus mengering, mengkerut, dan rapuh dalam ranting bertabur sendu. mungkin tak lama lagi akan jatuh terbawa angin dan akhirnya jatuh di tanah. namun, ku ingin untuk berpikir positif. walaupun tak mungkin daun kering kan kembali ke sedia kala dimana ia alami masa keindahan dalam dirinya, namun ku harus coba. tak perduli kapan angin kan bertiup mengarah kearahku mencoba mematahkan pangkuanku terhadap ranting. ku masih punya hujan dan mentari kuharap mereka kan bantu aku tuk kembali ke sedia kala.

Senin, 11 Juni 2012

bumi kian memanas,
membakar puing-puing kerinduan
hingga meleleh dan angin menobar baunya
ku harap takkan terkecup,
hingga kau pertanyakan
tentang pohon kecil yang telah mengering
tentang hujan yang tak berair
tentang pelangi yang tak berwarna
dan tentang matahari yang kini
diujung senja,

Sabtu, 09 Juni 2012

pertemuan itu sangat indah. apalagi apabila telah kita nantikan sekian lamanya dan akhirnya terjadi. manis tuk dicicipi. takkan lupa jika terkenang dan selalu ingin moment itu yang ada dalam kehidupan. namun bumi terus berputar pada porosnya. bagaimana dengan kehidupan? tentu saja roda kehidupan pun akan berputar. adakalanya kita harus merasakan yang tak ingin dirasakan. moment yang paling sering disebut galau, atau Enjlebbb dan lain sebagainya. terkadang apabila sudah benar-benar down, sering sekali tuk melakukan sesuatu yang bukan diri kita alias melepas jati diri. nyimpang dikit. motivasi, semangat hidup, dan serasa tak ada orang yang bisa menopang tangis, jadi alasan tuk mencari sela kesenangan yang tak halal, saat hujan deras jatuh buat lubang dikaki bumi. apalagi ketika merasakan sudah tak ada jalan lagi. serasa berada di jalan buntu. segala upaya dikerahkan agar lupa, lari, ataupun keluar dari semua itu. namun tanpa disadari banyak yang menebar senyumnya pada kita, hanya saja kita melihatnya dengan kegelapan. secercah cahaya itu ada. ada didepan mata kita hanya saja terlalu gulita tuk lihat kenyataan. semangat Megaaaa
aku
hanya setetes embun yang tak tertopang oleh daun
hanya seutas kata yang tak bermakna
hanya sebuah lukisan yang mungkin kan terbuang
aku
bukanlah malaikat dimalam hari
yang kau harapkan datang dalam mimpi
mengisi hening di keramaian
menumpas gulita dalam terang
aku
hanya bayangan dalam bola matamu
yang tetap kan semu
takkan mungkin menjadi nyata
bak api yang menyala dalam ketenangan air